Rabu 14 Aug 2013 07:30 WIB
Arus Balik

Penyempitan di Simpang Jomin Picu Kemacetan

Simpang Jomin, Kecamatan Cikampek, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Foto: http://vmg2.wordpress.com
Simpang Jomin, Kecamatan Cikampek, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG — Arus lalu lintas di sepanjang jalur pantura wilayah Kabupaten Subang padat merayap menyusul tingginya volume kendaraan arus balik mudik Lebaran yang melintasi jalur tersebut. Kepadatan jalur pantura Subang-Karawang diperparah dengan penyempitan jalan dan perpecahan arus di simpang Jomin.    

 

Kepadatan arus lalu lintas sudah mulai terlihat setelah memasuki wilayah Ciasem hingga wilayah perbatasan Subang-Karawang sampai ke simpang Jomin. Akibat kondisi arus lalu lintas di sepanjang jalur pantura Subang-Karawang yang padat, sejumlah kendaraan pribadi, bus, dan sepeda motor “saling berjibaku” melewati bahu jalan. Hal tersebut mengakibatkan kondisi jalur pantura wilayah Subang hingga Karawang menjadi berdebu.      

Kepadatan kendaraan itu juga terjadi karena peristiwa kecelakaan antara bus Asli Prima dangan truk yang terjadi di wilayah Jatisari Karawang. “Kecelakaan terjadi setelah bus Asli Prima bernopol A-7505-KC menabrak bagian belakang sebuah truk kontainer yang tidak diketahui nopol-nya,” kata Kasatlantas Polres Karawang AKP M Rano Hadiyanto, Selasa (13/8).

Menurut Rano, tabrakan terjadi cukup keras sampai bagian depan bus rusak dan bagian kacanya hancur. Setelah menabrak bagian belakang truk itu, tiba-tiba bagian rem bus tersebut mengalami gangguan. “Jadi, saat diderek, harus dinaikkan sedikit dan itu perlu waktu. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kecelakaan ini,” katanya.

Berdasarkan pantauan di lapangan, kecelakaan itu menyebabkan kemacetan hingga lebih dari lima kilometer di jalur pantura Karawang sampai Subang. Kemacetan terjadi mulai dari wilayah Sukamandi-Patokbeusi Subang hingga wilayah Jatisari Karawang, tempat peristiwa kecelakaan.

Sejumlah kendaraan pemudik balik yang menggunakan sepeda motor tampak menggunakan lajur berlawanan, melewati bahu jalan untuk menghindari kemacetan tersebut. Sedangkan, kendaraan roda empat atau kendaraan pribadi berusaha menghindari kemacetan itu dengan melewati jalan “tikus”, melewati jalan sisi tanggul wilayah Karawang.

Cukup panjangnya kemacetan di jalur pantura Subang-Karawang diakibatkan lambannya penanganan kecelakaan yang melibatkan bus Asli Prima dengan sebuah truk kontainer. Lambannya penanganan kecelakaan itu terlihat dari lamanya kendaraan derek yang datang ke lokasi kejadian. Padahal, kemacetan di jalur pantura tersebut secara perlahan semakin panjang. Sehingga,  ekor kemacetan terjadi sampai ke wilayah Subang. 

Namun, kepadatan arus mulai terurai setelah simpang Jomin. Kendaraan pemudik balik menuju arah Jakarta bisa memacu kendaraannya dengan kecepatan antara 40-60 kilometer per jam menuju gerbang Tol Cikampek, Cikopo, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Arus lalu lintas dari simpang Jomin menuju gerbang Tol Cikampek hanya tersendat akibat adanya aktivitas keluar-masuk kendaraan di sekitar stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) dan rumah makan.

Arus lalu lintas menuju gerbang Tol Cikampek cukup lengang dan tidak terjadi antrean kendaraan berarti di sekitar gerbang tol tersebut. Hanya dua sampai tiga kendaraan saja yang antre di pintu masuk gerbang Tol Cikampek.

Selain itu, pihak gerbang Tol Cikampek masih membuka tiga pintu masuk gerbang tol dan sisanya sebanyak lima pintu lainnya diberlakukan untuk kendaraan yang akan keluar jalan tol. n antara ed: muhammad fakhruddin

Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement