Rabu 19 Feb 2014 12:11 WIB
Warga yang tinggal di sekitar bantaran sungai sudah diimbau untuk mengungsi.

Lahar Dingin Undang Bahaya

Lahar dingin Gunung Merapi
Foto: Antara
Lahar dingin Gunung Merapi

REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Lahar dingin hasil erupsi Gunung Kelud mulai mengalir di Kabupaten Kediri melalui Sungai Konto pada Selasa (18/2). Aliran lahar dingin meluncur setelah hujan lebat mengguyur wilayah tersebut pada sore hari. Di Sungai Konto, lahar dingin melalui Desa Manli, Desa Puncu, Asmorobangun, Wonorejo, Karangdinoyo, dan Gadungan.

Laporan yang diterima //Republika// dari operator Radio Antar Penduduk Indonesia, Agus Kris, di posko utama Satlak PB Kediri, pada pukul 17.33 WIB, menunjukkan aliran lahar dingin sudah mencapai wilayah Gadungan, Kecamatan Pare. Warga di sekitar bantaran sungai yang berhulu di Gunung Kelud telah diminta mengungsi lewat pengumuman dari mobil patroli Satuan Pelaksana Penanganan Bencana (Satlak PB) Kabupaten Kediri.

Di wilayah Kecamatan Kepung bagian timur, lahar dingin yang mengalir di Sungai Konto, melewati Desa Damarwulan, Brumbung, dan Siman. Di Desa Damarwulan, air sungai sempat meluber sejauh sekitar 200 meter. Sementara di Kecamatan Kepung bagian barat, lahar dingin melalui Desa Kepung, Purworejo, dan Karang Dinoyo.

Aliran lahar dingin di Sungai Konto sempat membuat aparat setempat menutup jembatan Kandangan di Kecamatan Kandangan pada pukul 17.28 WIB. Akibat penutupan jembatan yang menghubungkan jalur Kediri-Malang itu, arus lalu lintas terputus. Pengguna jalan yang menuju ke arah Malang, diarahkan melalui Ngoro, Kabupaten Jombang. ”Jembatan ditutup dan masyarakat sekitar diimbau mengungsi,” ujar Kepala Diskominfo Pemkab Kediri, Adi Suwignyo, Selasa (18/2).

Setidaknya ada enam sungai di Kabupaten Kediri yang berhulu di Gunung Kelud yang berpotensi mengalirkan lahar dingin erupsi Kelud. Satlak PB Kabupaten Kediri mencatat, sungai yang berhulu di Gedung Kelud yakni Sungai Lahar Gedog, Sungai Petung Kobong, Sungai Sumber Agung, Sungai Lahar Pulo, Sungai Lahar Lestari, dan Sungai Konto.

Satlak PB Kediri sudah mengimbau kepada warga di desa-desa yang wilayahnya berdekatan dengan bantaran sungai untuk menjauh. “Daerah sungai aliran lahar hujan supaya mewaspadai sepanjang bantaran, upayakan menjauh dari bibir sungai supaya aman,” ujar Ketua Satlak PB Kediri Masykuri.

Warga Kabupaten Blitar, Jawa Timur (Jatim), juga mewaspadai ancaman lahar dingin pascaerupsi Gunung Kelud, Kamis (13/2). Warga Desa Sumberasri, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, Sri Wiati (45 tahun), mengatakan, ia merasa takut jika ancaman lahar dingin benar-benar terjadi. “Apalagi rumah saya dekat dengan Sungai Breni,” ujarnya, Selasa (18/2).

Meski demikian, ia tetap bertahan di rumahnya. Namun, Sri sudah menyiapkan barang-barang penting, sehingga ia bisa langsung mengungsi jika kondisinya darurat. Senada dengan Sri, warga Desa Pajo, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, bernama Lia Septiningtyas (23) merasakan hal yang sama. Rumahnya dekat dengan Sungai Bladak yang dialiri lahar dingin

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Hendrasto, menyatakan, sungai serta kali di Kediri dan Blitar banyak yang kemungkinan akan dialiri lahar dingin hasil erupsi Kelud. Hendrasto pun mengimbau warga menjauhi sungai atau kali yang dilewati lahar dingin.

PVMBG memperkirakan, lahar dingin Gunung Kelud akan ditampung tujuh sungai yang hulunya ada di gunung tersebut. Lima sungai di antaranya mengalirkan lahar dingin ke Kabupaten Blitar. Sementara dua sungai lainnya mengalir ke wilayah Kabupaten Kediri. n nur aini/rr laeny sulistyawati/erdy nasrul ed: andri saubani

Informasi dan berita lainnya silakan dibaca di Republika, terimakasih.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement