MATARAM -- Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) TGH M Zainul Majdi menyatakan kemungkinan terjadinya fenomena cuaca El Nino yang diperkirakan berdampak di NTB menguat. Sebab itu, ia menyerukan perlunya mengarahkan segala sumber daya untuk menanggulangi potensi bencana alam tersebut.
"El Nino seperti yang pernah terjadi pada 1997 gejalanya kini sudah memperlihatkan tanda-tanda sekitar 50 persen. Mengingat itu, seluruh sumber daya akan kita arahkan untuk bersiap menanggulangi bencana kekeringan yang diduga akan berlangsung cukup lama," kata Zainul Majdi di Mataram, Ahad (15/6).
Berdasarkan prediksi Badan Meteorogi dan Geofisika, dengan memperhatikan ketinggian air laut, fenomena El Nino pada 1997 dan tahun ini menunjukkan gejala yang sama. Pada 1997 fenomena El Nino mengakibatkan terjadinya kebakaran hutan, memicu gagal panen, kekeringan, dan munculnya sejumlah penyakit.
El Nino merupakan gejala kenaikan suhu perairan di Samudra Pasifik. Di Indonesia, El Nino ini menghambat pertumbuhan awan hujan, khususnya di wilayah bagian barat dan memicu terjadinya kekeringan.
Gubernur NTB pun telah menetapkan darurat kekeringan di wilayah setempat, mulai 1 Juni hingga 31 Desember 2014. antara ed: fitriyan zamzami