Kamis 18 Sep 2014 14:00 WIB

Slamet Meletus Lagi

Red:

PURWOKERTO -- Gunung Slamet kembali mengalami erupsi, Rabu (17/9). Peningkatan aktivitas itu terjadi setelah sempat mereda selama empat hari.

Koordinator Pos Pengamatan Gunung Slamet di Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, Sudrajat mengiyakan terjadinya peningkatan aktivitas Gunung Slamet. ''Gunung Slamet memang menggeliat lagi,'' ujarnya, kemarin.

Menurutnya, dentuman pertama yang disertai kepulan asap kelabu tebal terjadi sekitar pukul 09.58. Dentuman tersebut kemudian diikuti dentuman-dentuman selanjutnya.

Data dari pos pengamatan Gunung Slamet di Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, selama enam jam sejak pukul 06.00 hingga pukul 12.00 WIB, gunung tertinggi di Jawa Tengah tersebut mengalami delapan kali erupsi. ''Letusan disertai kepulan asap berwarna kelabu tebal kehitaman dengan ketinggian 500 - 1.000 meter dari puncak,'' jelas koordinator pos pengamatan Gunung Slamet Sudrajat.

Menurutnya, aktivitas Slamet ini disertai dengan 51 gempa embusan dengan amplitudo dua sampai 20 milimeter dan dua kali gempa letusan dengan amplitudo 50-85 milimeter. Selain itu, pos pengamatan juga mencatat dua kali gempa tremor harmonik dengan amplitudo lima sampai 12 mm. ''Meski menunjukkan aktivitas lagi, status Gunung Slamet masih siaga. Areal berbahaya bagi aktivitas warga masih di radius empat km dari puncak,'' jelasnya.

Suara dentuman tersebut terdengar hingga Kota Purwokerto yang berjarak sekitar 17 kilometer dari puncak Slamet. Alfin, warga Karangwangkal Kecamatan Purwokerto Utara, mencatat, hingga pukul 11.30 sudah terdengar paling tidak empat kali dentuman keras. ''Bahkan, beberapa dentuman tersebut juga menggetarkan kaca jendela,'' jelasnya.

Selain itu, juga dilaporkan terjadinya hujan abu dan pasir di wilayah utara Kabupaten Banyumas. Hujan abu dan pasir, antara lain, terjadi di Desa Keniten, Kapipagu, dan Melung, Kecamatan Kedungbanteng. ''Desa Keniten hujan pasir tipis, Mas,'' kata Yudi Setiadi (35), warga setempat.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas Prasetyo Budi Widodo menyebutkan, tiga kecamatan yang tersiram abu dan pasir Gunung Slamet terdiri atas Kecamatan Baturraden, Kedungbanteng, dan Karanglewas. ''Berdasarkan laporan dari posko pembantu, hujan abu mengarah ke arah barat selatan posisi Gunung Slamet. Karena itu, ada tiga kecamatan wilayah Kabupaten Banyumas yang tersiram abu dan pasir erupsi,'' jelas Prasetyo.

Menurutnya, desa-desa di Kecamatan Baturraden yang tersiram abu dan pasir Gunung Slamet, antara lain, Dusun Pancuran Pitu dan Kalipagu Desa Ketenger. Di Kecamatan Kedungbanteng, terdiri atas Desa Melung, Keniten, Windujaya, dan Dawuhan Wetan. Sedangkan, di Kecamatan Karanglewas yang terkena hujan abu dan pasir terdiri atas Gerumbul Semaya Desa Sunyalangu.

''Untuk menjaga kesehatan, kami minta warga desa yang mengalami hujan abu agar mengenakan masker,'' ujarnya. Sebelumnya, BPBD sudah membagi-bagikan masker pengaman pada warga di desa-desa yang mungkin terdampak

Dia juga menyebutkan, tim penanggulangan bencana erupsi Gunung Slamet dari Pemkab Banyumas saat ini sedang menyisir sejumlah desa yang terkena dampak hujan abu. Termasuk, menyiapkan bantuan bagi yang membutuhkan, seperti masker.

Prasetyo menegaskan, sejauh ini tidak ada intruksi untuk mengungsi karena radius berbahaya masih empat kilo meter dari puncak Gunung Slamet. ''Belum ada perintah bagi warga untuk mengungsi. Wilayah bahaya masih radius empat km dari puncak, jadi belum ada warga yang harus diungsikan,'' katanya.

KRONOLOGIS LETUSAN

12 Agustus 2014:

Status Gunung Slamet dinaikkan menjadi siaga (level III).

11 September 2014:

-    Suara dentuman dari Gunung Slamet terdengar hingga 25 kilometer dari puncak.

-    Intensitas lontaran lava pijar meningkat dan membakar vegetasi.

12 September 2014:

Frekuensi dentuman mulai menurun.

13 September 2014:

Hasil rekaman seismograf mencatat, tak lagi terjadi gempa di Gunung Slamet.

17 September 2014:

Dentuman dan hujan abu kembali dilontarkan Slamet.

Sumber: Pusat Data Republika rep:eko widiyanto ed: fitriyan zamzami

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement