Rabu 20 Aug 2014 12:00 WIB

Cak Imin Diimbau Memilih Posisi

Red:

JAKARTA — Ketua Umum (Ketum) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar diimbau tidak berharap banyak untuk duduk di kursi kabinet Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK). Pasalnya, sedari awal Jokowi-JK sudah mewanti-wanti bahwa koalisi yang mereka bangun dibentuk tanpa syarat.

Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro menyatakan bahwa harapan Muhaimin untuk duduk di kursi menteri hanya akan membuatnya kecewa. "Kalau ketum PKB masih mau jadi ketum dan menteri, dia akan kecewa," kata Siti, Selasa (19/8).

Di sisi lain Siti juga mewanti-wanti Jokowi untuk konsisten dengan pernyataannya. Sebab menurutnya, apabila Jokowi mengangkat menteri yang menjadi pengurus partai, itu sama artinya Jokowi tidak bersungguh-sungguh mewujudkan revolusi mental. "Kalau ada menteri yang jadi pengurus partai, itu namanya bukan revolusi mental," ujar Siti.

Direktur Eksekutif Political Tracking (Pol-Track) Institute Hanta Yudha menyatakan Cak Imin, sapaan akrab Muhaimin, harus memilih salah satu, apakah ingin menjadi menteri atau menjadi ketum PKB. Menurut Hanta, Cak Imin masih menjadi calon terkuat ketum PKB hingga saat ini.

Hanta menambahkan, rangkap jabatan menteri dan petinggi parpol lebih banyak mudharatnya daripada manfaatnya. Dia menyatakan sikap politik Jokowi merupakan kebaruan dalam sistem demokrasi di Indonesia. Ini sesuai dengan janji Jokowi dalam Pilpres 2014 lalu.

Peneliti politik The Habibie Centre (THC) Bawono Kumoro menyatakan, kemungkinan Jokowi dan Cak Imin akan menemukan titik kompromi. "Cak Imin kemungkinan akan tetap dapat duduk di kabinet Jokowi-JK setelah menemukan titik kompromi," kata Bawono.

Menurutnya, Cak Imin berhasil membawa PKB masuk ke gerbong koalisi pemerintahan Jokowi-JK. Selain itu, Cak Imin juga mampu membawa peningkatan suara signifikan bagi PKB di Pemilu Legislatif (Pileg) April 2014. "Semua keberhasilan itu menjadi modal politik kuat bagi Cak Imin untuk terpilih kembali sebagai ketum PKB dan menteri di kabinet Jokowi-JK" ujarnya.

Polemik antara Cak Imin dan Jokowi memunculkan spekulasi berpalingnya PKB ke kubu Koalisi Merah Putih. "Kalau PKB mau gabung, saya yakin Pak Prabowo dan ARB (Aburizal Bakrie) sebagai pimpinan partai politik Koalisi Merah Putih akan senang menerima," kata Juru Bicara Koalisi Merah Putih Tantowi Yahya.

Menurut dia, masuknya PKB akan memberi efek positif bagi Koalisi Merah Putih. "Koalisi ini akan semakin kuat," ujarnya.

Politikus Partai Golkar tersebut mengatakan bahwa Koalisi Merah Putih dibangun atas dasar kesamaan tujuan memperkuat sistem presidensial. Tantowi yakin hal tersebut akan menjadi modal keutuhan Koalisi Merah Putih secara permanen.

"Saya berkeyakinan komitmen yang sudah dibangun akan tetap solid ditengah isu tawaran nyebrang," ujarnya.

rep:muhammad akbar wijaya/c57 ed: muhammad fakhruddin

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement