SEMARANG — Bakal calon ketua umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar Priyo Budi Santoso terus menguatkan posisinya dalam persaingan menuju ketua umum Partai Golkar. Setelah sebelumnya mendapatkan dukungan penuh dari Jawa Timur, kini giliran dukungan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I dan DPD II Golkar Jawa Tengah yang mulai melirik kepadanya.
Dengan berlabel Silaturahim Calon Ketua Umum Partai Golkar dengan DPD I dan DPD II Golkar se-Jawa Tengah, Priyo melakukan pertemuan dengan pemilik suara di sana. Selain dihadiri Ketua DPD I Wisnu Suhandono, dari daftar hadir acara itu juga diketahui 28 dari 35 ketua DPD II Golkar Jateng hadir. Sisanya adalah para sekretaris DPD II Golkar.
Wisnu saat menjadi moderator acara mengakui kalau ia menyukai Priyo. Ia menyukai kader muda Golkar yang maju sebagai calon ketua umum Golkar. Dengan adanya munculnya figur muda, ia yakin Golkar akan menjadi pemenang pada pemilu ke depan. "Silakan para DPD II mendengarkan sendiri paparan visi misinya," ungkap Wisnu dalam Silaturahim Calon Ketua Umum Partai Golkar dengan DPD I dan DPD II Golkar se-Jawa Tengah di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (8/10).
Foto:SMAR PATRIZKI/ANTARA
Dalam acara tersebut, Priyo memaparkan sejumlah visi misinya jika nanti terpilih menjadi ketua umum Partai Golkar. Salah satu yang akan diusungnya adalah menjadikan Golkar sebagai partai yang mengusung 'politik luhur'.
Jegal
Dalam kasus penguasaan Koalisi Merah Putih (KMP) atas pimpinan DPR dan MPR, menurut Priyo, hal itu tidak dimaksudkan untuk menjegal Joko Widodo-Jusuf Kalla. "Jika saya memimpin Partai Golkar, yang akan saya kembangkan adalah politik luhur," kata Priyo.
Sebagai salah satu motor utama KMP, menurut Priyo, Golkar akan sangat memberi warna dalam menentukan sikap KMP terhadap pemerintahan Jokowi-JK. Meski demikian, kata Priyo, penguasaan KMP terhadap kepemimpinan DPR dan MPR tidak dimaksudkan untuk menjegal atau waton suloyo (asal beda) dengan pemerintahan Jokowi-JK.
Dalam KMP, lanjutnya, Golkar akan tampil dengan wajah partai yang 'politik luhur'. Golkar tidak akan menjadi partai pemburu kekuasaan semata. "Kekuasaan yang dimiliki Golkar akan digunakan untuk kepentingan rakyat dan diabdikan untuk memperjuangkan sebesar-besar kesejahteraan rakyat," papar Priyo.
Politik luhur akan membawa posisi Partai Golkar sebagai partai tengah dan moderat. Tidak akan menggunakan jalan kekerasan untuk mencapai tujuan politik.
Partai Golkar, lanjut dia, mengedepankan harmoni, sopan santun, dan fatsun politik dalam memperjuangkan kepentingan rakyat. Golkar adalah partai nasionalis yang religius, partai yang sejak awal pendiriannya menentang ajaran komunisme yang anti-Tuhan, tapi juga partai yang dalam platformnya tidak menghendaki negara agama.
Ia berpendapat bahwa Partai Golkar juga perlu lakukan terobosan dan tidak hanya menggunakan cara biasa, tapi diperlukan strategi lompatan yang besar agar tetap menjadi partai yang besar.
"Harus ada cara berpikir dan bekerja yang tidak biasa, harus berani berpikir out of the box sehingga membuka pintu bagi generasi-generasi pembaru yang selama ini belum tersentuh Partai Golkar, seperti aktivis kampus, aktivis pers, kalangan LSM, dan pejuang-pejuang desa," ujarnya.
Menurut dia, kegiatan silaturahim dengan jajaran pengurus Partai Golkar di Provinsi Jateng ini merupakan pertemuan kesekian kali dengan jajaran pengurus Partai Golkar setelah provinsi lain, seperti Jawa Timur, Jawa Barat, DKI Jakarta, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Nusa Tenggara Barat. antara ed: muhammad fakhruddin