Rabu 04 Jan 2017 14:00 WIB

Logistik Masih Diproduksi

Red:

Foto : Republika/Prayogi  

 

 

 

 

 

 

 

 

 

JAKARTA -- Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ferry Kurnia Rizkiyansyah mengatakan, logistik untuk keperluan pilkada serentak 2017 masih dalam tahap produksi. Logistik tersebut diperkirakan mulai didistribusikan pada pertengahan Januari.

"Logistik sampai saat ini masih proses produksi. Rencananya akan didistribusikan mulai pertengahan Januari," ujar Ferry ketika dikonfirmasi Republika, Selasa (3/12).

Karena itu, hingga saat ini pihaknya belum mengadakan pengiriman apa pun ke daerah. Nantinya, logistik akan didistribusikan ke 101 daerah penyelenggara pilkada serentak 2017.

Ketua KPU Juri Ardiantoro mengatakan, pihaknya optimistis pelaksanaan pilkada 2017 dapat berlangusung serentak di 101 daerah. Beberapa sengketa menjelang pilkada serentak diperkirakan dapat selesai tepat waktu.

"Kami optimistis pilkada 2017 benar-benar berlangsung serentak di 101 daerah. Kondisi ini tidak seperti pilkada serentak 2015 sebelumya, di mana ada lima daerah yang menunda pelaksanaan pilkada secara serentak," ujar Juri.

Dia menuturkan, secara umum perkembangan persiapan pilkada 2017 berlangsung cukup lancar. Beberapa daerah sempat terkendala sengketa pencalonan akibat dukungan parpol atau dukungan terhadap calon independen.

Di Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Provinsi Maluku, KPU setempat akan mencetak surat suara bagi kebutuhan pilkada setempat pada 15 Februari 2017, di salah satu percetakan di Surabaya, Jawa Timur. Ketua KPU SBB Achmad Silehu mengatakan, sesuai konfirmasi KPU Pusat, pencetakan surat suara dilakukan di Surabaya dan waktunya disesuaikan dengan kebutuhan transportasi.

"Kami belum mengetahui percetakan mana yang nantinya mencetak surat suara karena proses tender diatur oleh KPU Pusat," ujarnya.

Achmad yang sedang berada di Jakarta untuk urusan dinas itu mengemukakan, setelah menerima pemberitahuan resmi tentang percetakan yang memenangi tender surat suara kebutuhan Pilkada SBB, pihaknya perlu melakukan peninjauan ke lokasi.

"Peninjauan ke percetakan nantinya membawa soft copy foto pasangan calon untuk mencetak surat suara sebanyak 147.522 sesuai daftar pemilih tetap (DPT) ditambah 2,5 persen cadangan dari jumlah DPT.

"Kami menjadwalkan meninjau percetakan di Surabaya pada pekan depan, selanjutnya memberikan soft copy foto pasangan calon untuk nantinya mencetak surat suara sebanyak 47.522 sesuai DPT ditambah dengan 2,5 persen dari jumlah DPT tersebut," katanya.

KPU kabupaten SBB berhasil mengesahkan DPT pilkada 2017 pada 6 Desember 2016. Jumlah DPT Pilkada SBB pada 2017 dibandingkan DPT pemilihan presiden pada 2014 mengalami kenaikan sebanyak 8.129 pemilih yang tersebar di 11 kecamatan pada 398 tempat pemungutan suara (TPS).

Sama dengan Kabupaten SBB, KPU Kota Ambon juga mencetak surat suara di Surabaya, Jawa Timur. Ketua KPU Kota Ambon Marthinus Kainama menyatakan, PT Temprima Media Grafika Surabaya dinyatakan sebagai  pemenang tender pencetakan surat suara. "Karena itu dalam waktu dekat kami akan meninjau dan memastikan kapan surat suara akan dicetak," katanya.

Menurut dia, setelah menetapkan DPT kota Ambon akan ditindaklanjuti dengan proses pencetakan surat suara sebanyak 237.627 pemilih, ditambah 2,5 persen dan 2.000 kertas suara untuk persiapan pemilihan suara ulang (PSU).

"Proses pencetakan surat suara akan dilakukan di Surabaya berdasarkan jumlah DPT yang telah ditetapkan ditambah 2,5 persen dan 2.000 surat suara jika terjadi PSU," katanya.

Marthinus mengatakan, surat suara persiapan sebanyak 2,5 persen akan digunakan bagi pemilih yang memiliki hak tetapi tidak memiliki undangan atau formulir C6. Jika ada warga yang tidak memiliki undangan, dapat menggunakan hak pilih dengan menggunakan KTP-el atau surat keterangan domilisi dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Ambon.

"Sebanyak 2,5 persen surat suara ini akan digunakan oleh warga yang tidak memiliki undangan atau formulir C6, karena itu warga tidak perlu khawatir karena semua warga wajib KTP-el akan diberikan hak untuk memilih," ujarnya. rep: Dian Erika antara ed: Muhammad Hafil

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement