Wakil Menlu Israel Tzipi Hotovely menuduh Indonesia melanggar kesepakatan rahasia, apakah ini memungkinkan terjadi?
Ah, itu sepandai-pandainya dia (Israel) untuk mendapatkan sesuatu, padahal kita tidak perlu menggubris.
Apakah pertemuan rahasia dalam hubungan nondiplomatik sudah menjadi hal lumrah?
Selama ini hubungan Indonesia dan Israel terselubung, misalnya, telepon. Telepon menggunakan software Israel. Itu artinya terjadi hubungan perdagangan antara Indonesia dan Israel. Jika Indonesia benar-benar tidak memiliki hubungan dengan Israel, kan repot juga.
Indonesia mungkin melakukan bermacam pertemuan rahasia dengan Israel. Tentunya pertemuan yang dibutuhkan seperti pelatihan tentara. Tapi, tidak tahu juga bagaimana perinci pertemuan lainnya karena yang tidak terungkap di permukaan kan kita tidak mengetahuinya.
Apakah mungkin pertemuan rahasia tidak dilakukan di kedua negara bersangkutan?
Pertemuan Israel dengan perwakilan Indonesia di Singapura mungkin saja dilakukan. Sebab, Israel memiliki wakil diplomat di sana. Sedangkan, di Indonesia kan tidak.
Mengapa perlu ada pertemuan rahasia, tidak pertemuan secara terbuka saja?
Secara langsung, banyak yang tidak dapat dimengerti terkait pertemuan rahasia. Namun, hubungan antara Indonesia dan Israel itu tetap dijaga. Pertemuan yang bersifat rahasia dilakukan sebagai persiapan jika suatu negara ingin berbalik arah. Dengan sudah terjalinnya pertemuan rahasia, negara tersebut sudah memiliki jaringan.
Jadi, Indonesia melakukan pertemuan rahasia dengan Israel untuk beberapa kepentingan?
Kenyataannya, kita menggunakan teknologi-teknologi Israel kok. Teknologi Israel sangat berbeda dan cukup baik. Kerja sama Indonesia dan Israel kalau diungkapkan mungkin bisa membuat terkejut karena cukup banyak dan nilainya lebih tinggi dibanding nilai shock-nya.
Pertemuan rahasia sangat lazim dilakukan untuk hubungan yang tidak dimungkinkan dilakukan secara formal. Hubungan Indonesia dan Israel harus tetap dijaga. Namun, tentang apa yang dilakukan Indonesia untuk mendekatkan dirinya dengan Palestina, tidak terlalu dibahas dalam pertemuannya dengan Israel. Oleh Melisa Riska Putri, ed: Ferry Kisihandi