Muhammadiyah memasuki usia ke-104. Ke mana arah organisasi ini akan dibawa?
Milad ini momentum bagi kami (Muhammadiyah) untuk meningkatkan kerja-kerja strategis. Di antaranya dengan melakukan program-program unggulan dan mengembangkan dakwah komunitas. Muhammadiyah sendiri sudah memiliki beberapa program unggulan yang menjadi modal amal dakwah, di bidang pendidikan, kesehatan, sosial, dan ekonomi.
Rencananya, kami ingin mencapai fase yang lebih tinggi dari semua program yang sudah ada. Misalnya di bidang pendidikan, kami akan membangun sekolah premium dan boarding school. Di bidang ekonomi, kami akan mengembangkan beberapa bidang usaha yang kami miliki. Bahkan, rencananya universitas-universitas.
Muhammadiyah akan membangun Rumah Sakit Unggul. Sementara untuk dakwah komunitas, kami akan lebih intensif lagi dalam melakukan pembinaan.
Apa tantangan bagi Muhammadiyah ke depannya?
Muhammadiyah adalah bagian dari bangsa ini. Sehingga ke depannya, apa yang menjadi tantangan bagi bangsa ini adalah tantangan juga bagi Muhammadiyah. Tantangan pertama adalah persaingan dengan kekuatan lain. Tapi, kita harus tetap bertahan dan berlomba dalam kebaikan, fastabiqul khairat.
Di sisi lain, kita harus mengakui bahwa sebagian besar umat Islam menghadapi kemiskinan. Kita tidak bisa memungkiri bahwa masalah ekonomi masih menjadi problem besar bagi umat ini. Kalau sekadar suara lantang, kita punya. Tapi, untuk hal-hal strategis, kita masih lemah.
Tantangan kedua bagi Muhammadiyah adalah liberalisasi ekonomi dan budaya. Kalau bangsa ini tidak bisa menghadapi tantangan tersebut secara optimal, seterusnya kita hanya akan menjadi objek bagi pihak-pihak lain yang punya kepentingan tertentu di negeri ini.
Tantangan ketiga adalah pergeseran geopolitik ke Cina. Perubahan ini sangat signifikan. Dari awalnya berpusat di barat, sekarang malah beralih ke sumber kekuatan baru. Pasti perubahan ini akan memberikan dampak yang besar bagi Indonesia.
Oleh karena itu, kita harus siap menghadapi semua tantangan yang ada. Di antaranya dengan memperkuat kerja-kerja nyata yang produktif. Karena kalau semua aspek mementingkan hal-hal yang bersifat ritual saja, jelas tidak akan cukup.
Bagaimana cara Muhammadiyah untuk mengimplementasikan program-program unggulan yang hendak dicapai?
Kami akan merancang dan membuat agar seluruh program unggulan Muhammadiyah dapat diterapkan secara meluas di Tanah Air, termasuk di pelosok. Alhamdulillah, Muhammadiyah sudah punya modal untuk melakukan hal tersebut. Insya Allah, cabang dan ranting Muhammadiyah pasti mampu mengoptimalkan amal kerja dan dakwahnya secara profesional.
Kami juga berharap pemerintah mampu mendukung amal kerja yang kami lakukan. Karena sudah seharusnya pemerintah memberikan wadah bagi ormas dan elemen masyarakat untuk berkontribusi secara optimal.
Di sisi lain, walaupun pemerintah memiliki tanggung jawab konstitusional sebagai penyelenggara negara, pemerintah juga memiliki keterbatasan, seperti dalam hal anggaran. Maka itu, pemerintah pasti memerlukan terobosan dari berbagai elemen masyarakat. Karena jika program-program ormas, seperti Muhammadiyah diabaikan, justru akan menjadi masalah. Oleh Rizma Riyandi, ed: Muhammad Iqbal