Jumat 19 Sep 2014 13:00 WIB

Kesuksesan Pembinaan Ajax

Red:

Paris Saint-Germain (PSG) tertahan dalam pertandingan pembuka Grup F Liga Champions, Kamis (18/9) dini hari di markas Ajaz Amsterdam. Juara Prancis ini harus puas bermain imbang 1-1.

PSG pantas kecewa dengan hasil ini. Sekalipun jika melihat dari sisi sejarah, trek rekor Ajax jelas lebih mentereng dari mereka, namun situasi sekarang jauh berbeda dari sisi teknis.

 

 

 

 

 

 

 

 

Foto:YOAN VALAT/EPA

Zlatan Ibrahimovic.

PSG datang ke kadang Ajax dengan memboyong pemain berharga 64,5 juta euro (nyaris mencapai Rp 1 triliun), Edinson Cavani.  Belum lagi dua permain Argetina Javier Pastore dan Ezequiel Lavezzi yang didatangkan dengan total harga 70,9 juta euro. Belum lagi pemain anyar mereka David Luiz yang mempunyai nilai 50 juta euro.

Sedangkan tim tuan rumah hanya bermodalkan banyaknya pemain binaan Ajax junior. Dari 14 pemain yang diturunkan Ajax, nilai seluruh pemain Ajax hanya mencapai 17,6 juta euro. Walhasil, harga tim AJax hanya seperempat dari nilai seorang Cavani di PSG.

Hal ini jelas menandakan kekuatan finansial yang timpang antara kedua kubu. Tapi, perbedaan layaknya langit dan bumi ini ternyata tak terlihat dalam pertandingan perdana di Liga Champions. Sebagai tim yang mengandalkan pembinaan ketimbang uang, Ajax justru mampu mengimbangi bahkan mampu menyulitkan klub mahakaya Prancis itu.

Dari data statistik, Ajax berhasil menguasai jalannya laga sebanyak 51 persen. Untuk akurasi passing saja,  anak asuhan Frank de Boer sukses melesakan 90 persen akurasi berbanding 87 persen.  Hal ini memperlihatkan bahwa uang bukanlah ukuran bagi sebuah tim untuk membangun skuat yang benar-benar solid.

Pujian pun langsung terlontar dari pelatih PSG Laurent Blanc pascapertandingan. Mantan pelatih timnas Prancis mengaku sangat kagum melihat kinerja skuat muda Ajax.

"Malam ini, kami harus berhadapan dengan tim yang tampil secara brilian. Ini adalah kali pertama di babak fase grup ada sebuah tim yang menguasai jalannya laga dibanding kami," kata Blanc dilansir Fourfourtwo, Kamis (18/9).

Rasa bangga pun diucapkan pelatih Ajax, Frank de Boer. Dia sangat senang melihat anak asuhannya bisa bermain dengan sangat leluasa dan kompak terlepas dari predikat lawan yang mempunyai segudang permain top Eropa.

"Mereka (pemain Ajax) sangat baik di atas lapangan. Mereka lebih giat dan teratur dalam bermain. Sekali lagi selamat," ungkap De Boer dikutip dari Lefigaro.

Acungan jempol pun diberikan kepada kiper Ajax, Jasper Cillessen, karena mampu mengamankan gawang Ajax dari tembakan-tembakan skuat Les Parisiens. "Berkat dia kami bisa bermain lebih percaya diri untuk menyerang," tegas De Boer. rep:c56 ed: abdullah sammy

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement