REPUBLIKA.CO.ID,Edukasi Jadi Motor Pasar Modal Syariah
Prospek pasar syariah lebih menjanjikan.
JAKARTA -- Jumlah investor di pasar modal syariah hingga November 2015 meningkat 53 persen diban - dingkan dengan akhir 2014. Pertumbuhan investor meningkat dari 2.795 menjadi 4.257 investor.
Bukan hanya investor, pasarmodal syariah juga menambah satu anggota bursa (AB) yang mendapatkan sertifikasi Sharia Online Trading System (SOTS). Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI) memberikan sertifikat itu kepada PT First Asia Capital. Sehingga, sampai dengan akhir tahun 2015 terdapat sembilan anggota bursa (AB)
yang telah memperoleh sertifikasi SOTS.
Kepala Divisi Pengembangan Pasar Modal Syariah Irwan Abdalloh mengatakan, ada beberapa faktor yang mendorong meningkatnya inves tor ritel syariah. Faktor pertama ada lah upaya edukasi kepada mereka yang belum mengenal pasar modal syariah.
Bursa juga melakukan ekspansi edukasi dengan menjalin kerja sama dengan Forum Silaturahim Studi Ekonomi Islam (Fossei) dari sebelumnya hanya dengan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES). \"Tahun lalu sasarannya langsung ke mahasiswa via Fossei. Bersama MES pada 2014 edukasi bursa berjalan di 18 kota. Pada 2015 bersama MES dan Fossei, kami merambah 35 kota,\" ujar Irwan.
Soal target tahun ini, Irwan belum mau menyebutkan angka. \"Pastinya ha rus lebih baik dari tahun lalu. Riset Nielsen juga menunjukkan mereka tertarik jadi investor syariah pada 2015 naik jadi 39 persen,\" kata Irwan.
Sekretaris Bursa Efek Indonesia (BEI), Dwi Shara Soekarno, menambahkan, edukasi memang salah satu motor utama pertumbuhan investor pasar modal syariah.
de ngan total peserta sebanyak 9.502 orang di seluruh daerah di Indonesia untuk periode Januari-Desember 2015. Jumlah peserta ini meningkat se besar delapan persen dibandingkan de ngan tahun 2013 sebesar 8.774 orang.
Pihak bursa juga meningkatkan fungsi edukasi melalui laman resmi BEI. Peningkatan informasi kegiatan edukasi pasar modal syariah juga dilakukan dengan membuka pendaftar an SPMS secara online.
\"Kami juga meningkatkan fungsi edukasi dan peningkatan jumlah invstor syariah dengan diresmikannya Galeri Investasi Syariah pertama di Indonesia, di Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta,\" jelas Dwi.
Prospek menjanjikan Prospek pasar modal syariah pada 2016 dinilai akan lebih baik dibandingkan tahun lalu. Besarnya perhatian Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
kepada pasar modal syariah, terutama melalui deregulasi ataupun pem buatan regulasi baru, diperkirakan akan memberikan dorongan positif.
Analis PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), Guntur Tri Hariyanto, mengatakan, hingga akhir tahun lalu jumlah investor syariah di pasar modal tumbuh pesat hingga di atas 50 persen. Sementara, jumlah reksa dana syariah aktif tumbuh 24 persen. \"Paling tidak, bila dilihat dari perkembangan minat investor terhadap pasar modal syariah semakin ber tumbuh,\" kata dia, beberapa wak - tu lalu.
Ia melihat 2016 merupakan tahun yang memberikan peluang lebih baik dibanding 2015 bagi investasi, namun downside riskmasih cukup besar.
Meski begitu, menurut dia, kinerja pa sar modal syariah tahun ini akan tetap dipengaruhi oleh kondisi pasar keuangan global dan domestik.
Di balik perkembangannya yang menjanjikan, pangsa pasar modal sya riah masih relatif kecil, baik reksa dana maupun sukuk. Hal itu, kata Gun tur, karena perkembangan pasar modal syariah memang masih cukup tertinggal dibandingkan pasar modal konvensional. \"Pengenalan dan pemahaman terhadap produkpun masih perlu diperdalam dan diperluas lagi,\" ujar dia.
(ed:ichsan emrald alamsyah)
Fakta Angka
Pertumbuhan investor pasar modal syariah 53 persen
Kapitalisasi Jakarta Islamic Index (JII) Rp 1.678 triliun
Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) Rp 2.556 triliun
Sumber: Data OJK Hingga November 2015