Jumat 01 Aug 2014 17:30 WIB

Jago Kawasan ASEAN

Red:

Oleh: Rakhmat Hadi Sucipto -- Malaysia termasuk yang paling pintar dalam mengemas sektor pariwisata dibandingkan de ngan negara lainnya, khu susnya di kawasan ASEAN. Kampanye besar-besar an bertajuk "Truly Asia" pun di gaungkan sejak 1999 ke banyak ne ga ra, terutama yang menjadi target mereka. Hasilnya sangat sukses. Sejak digagas program tersebut, pada 1999 Malaysia mampu mendatangkan 7,93 juta turis dengan nilai pendapatan mencapai 12,3 miliar ringgit Malaysia. Tahun lalu, angka kedatangan turis melejit hingga 25,72 juta orang. Artinya, 13 tahun kemudian, terjadi kenaikan jumlah turis hingga 224 persen dengan pertumbuhan pendapatan yang lebih fantastis lagi, mencapai 432 persen menjadi 65,44 miliar ringgit.

Sukses menggarap sektor wisata ini membuat Malaysia makin yakin menatap masa depan ekonomi mereka. Kontribusi sektor ini terhadap PDB pun makin mantap. Bahkan, sumbangan turisme ke PDB Malaysia mampu mengalahkan negara Asia Tenggara lainnya, termasuk Indonesia.

Data dari World Travel and Tourism Council bisa dipakai untuk melihat komparasi tersebut. Dilihat dari sumbangan langsung terhadap PDB, di Malaysia sektor wisata mencapai 7,0 persen terhadap PDB, hanya kalah dari Kamboja dan Thailand yang masingmasing 11,5 persen dan 7,3 persen. Malaysia mengalahkan Indonesia yang hanya 3,0 persen. Bahkan, Indonesia pun kalah dari Singapura (5,2 persen) dan Vietnam (4,5 persen).

Ditinjau dari kontribusi total wisata terhadap PDB, posisi Malaysia juga sangat bagus dengan angka 15,6 persen, masih di bawah Kamboja (25,8 persen) dan Thailand (16,7 persen).

Indonesia kalah jauh karena sumbangan total dari sektor wisata terhadap PDB hanya 8,9 persen. Lagi-lagi Indonesia juga kalah dari Singapura (11,3 persen) dan Vietnam (9,4 persen). Pariwisata ini sangat terkait dengan sektor lain yang sangat vital, terutama transportasi, penyerapan tenaga kerja, investasi, perhotelan, bahkan kini sudah melibatkan dunia medis.

Sumbangan langsung wisata di Malaysia terhadap daya serap tenaga kerja juga termasuk yang terbesar di Asia Tenggara, mencapai 6,5 persen dari total tenaga yang kerja di negara itu. Posisi Malaysia hanya di bawah Kamboja yang kontribusinya terhadap tenaga kerja sebesar 9,7 persen.

Total kontribusi wisata terhadap tenaga di Malaysia 13,6 persen, sementara Kamboja 22,3 persen. Bagaimana dengan Indonesia? Di Indonesia, sumbangannya secara langsung hanya 2,3 persen terhadap tenaga kerja, sementara dari total kontribusinya juga masih kecil, hanya 8,0 persen.

Indonesia layak belajar dari ne garanegara Asia Tenggara lainnya, ter masuk dari Malaysia, dalam me ngem bangkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang terkait dengan industri ini. Apalagi, potensi yang dimiliki Indonesia jauh lebih besar dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya, bahkan di tingkat Asia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement