Jumat 05 Sep 2014 12:00 WIB

Ber-Gadget Sembari Nonton TV

Red:

Kemajuan teknologi perlahan mengubah gaya hidup masa kini. Jika sepuluh tahun lalu, sebuah kotak besar bernama televisi (TV) menjadi pusat segala informasi, kini informasi bisa dipindahkan di dalam genggaman.

Seiring kemajuan teknologi, TV dipandang tak lagi cukup. Masyarakat terus-menerus mencari informasi melalui layanan internet pada gadget. Bahkan, ketika sedang menonton televisi, mereka masih aktif menggunakan perangkat digital lain atau screen stacking.

Berkembangnya perangkat digital kini rupanya mendorong kebiasaan menonton yang baru. Berdasarkan riset global TNS, perusahaan riset yang bergerak di bidang tren konsumen, 75 persen pengguna internet masih suka menonton TV.

Namun, separuh dari penonton TV juga menggunakan perangkat yang lain untuk mencari informasi lainnya. Sembari menonton TV, mereka asyik membuka-buka e-mail sosial media serta berbelanja online. Bahkan, 25 persen penduduk dunia telah menonton televisi secara online.

Melalui riset "Connected Life", perusahaan ini melakukan survei terhadap lebih dari 55 ribu pengguna internet di seluruh dunia. TNS menemukan bahwa hampir setengah responden (48 persen) yang menonton televisi pada malam hari secara bersamaan menggunakan perangkat digital lain, seperti berinteraksi di sosial media. Tren ini juga terjadi di Tanah Air. Sekitar 38 persen responden Indonesia yang disurvei mengaku tak bisa melepaskan gadget ketika menonton TV.

Joe Webb, Head of Digital TNS, mengatakan, penggunaan perangkat digital secara terus-menerus tampak makin jelas selama pertandingan bola Piala Dunia lalu. Menurutnya, penduduk di seluruh dunia menonton pertandingan tersebut dengan berbagai cara.

Mereka menonton melalui TV, tablet, atau ponsel sembari berinteraksi di berbagai kegiatan sosial media. Menurut Joe, perilaku ini menjadikan fenomena screen stacking kian lazim di masyarakat.

Namun begitu, berdasarkan survei tersebut, kebiasaan menonton secara online belum populer di Indonesia. Hanya enam persen responden menonton TV secara online. Meskipun menonton televisi secara online saat ini menjadi tren, televisi tradisional masih berperan penting dalam kehidupan masyarakat.

Joe mengungkapkan, perilaku konsumen ini perlu dipelajari untuk mulai merencanakan. Tujuannya untuk mengoptimalkan lonjakan tren penggunaan media sembari multi-tasking yang akan terjadi ketika koneksi internet semakin menjangkau masyarakat di pasar-pasar berkembang.

Bagaimana dengan di Indonesia? Menurut survei tersebut, 93 persen masyarakat duduk menonton televisi setiap hari.

"Walaupun TV masih sangat dominan di Indonesia, kami melihat keinginan yang semakin meningkat untuk menonton dalam bentuk lain dan melalui perangkat lain. Seiring dengan meningkatnya kecepatan data dan smartphone semakin terjangkau, kami optimistis bahwa tren ini terus meningkat," ujarnya.

Semakin aktif

Pengamat TI Teguh Prasetya mengatakan, keberadaan barang ajaib bernama gadget memang membuat orang mampu melakukan banyak hal secara bersamaan. Jangankan menonton TV, menurutnya, gadget bahkan menjadikan seseorang tidak fokus ketika sedang rapat.

Arus informasi yang begitu cepat, Teguh melanjutkan, membuat orang keasyikan dan ketagihan. Hal itu  bisa dimaklumi ketika masyarakat juga aktif dengan gadget tatkala sedang menonton TV. Masyarakat lebih cenderung asyik berinteraksi melalui sosial media dibanding menerima informasi yang pasif lewat TV. Melalui gadget, masyarakat bisa melakukan banyak hal yang interaktif.

"Kebiasaan manusia dari cenderung pasif ketika menonton TV kini bisa menjadi interaktif dengan dunia luar dengan gadget," katanya.

Kemajuan gadget dan teknologi, Teguh mengungkapkan, menjadikan masyarakat memiliki tren multi-tasking. Mereka akan melakukan berbagai kegiatan dalam waktu bersamaan. Apalagi masyarakat kini semakin mobile sehingga membuat aktivitas penggunaan gadget semakin beragam, termasuk untuk menonton TV.

"Jika orang hanya mendapatkan informasi dan hiburan saja ketika menonton TV, melalui gadget mereka bisa sekaligus bersosialisasi. Melalui gadget bisa juga melakukan kuis. Pihak penyedia konten terkadang sudah menlengkapinya dengan aplikasi-aplikasi yang mengasyikkan," katanya.

Dengen berbagai layanan yang kian dinamis, kini seorang bisa membutuhkan waktu hingga 4,5 jam untuk menatap layar ponsel. Semakin baik layanan internet, juga akan bisa memengaruhi perilaku masyarakat untuk menonton TV melalui online. Layanan broadband yang semakin baik membuat masyarakat dapat menikmati TV atau video Youtube tanpa harus buffering.

Selain itu, pengamat TI Ruby Alamsyah mengatakan bahwa fenomena gadget di masyarakat ini menjadi peluang bagi operator sebagai penyedia jaringan serta perusahaan gadget untuk berlomba memberikan fitur yang makin canggih serta penyedia konten TV. rep:dwi murdaningsih Ed:khoirul azwar

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement