Indonesia merupakan negara keempat terbesar pengguna Facebook di dunia.
Facebook rupanya benar-benar sudah merasuk ke dalam aktivitas sehari-hari masyarakat. Mereka mengakses Facebook di tengah kesibukan bekerja maupun saat beristirahat di tempat tidur.
Hal itu setidaknya bisa dilihat dari hasil riset yang dilakukan oleh Taylor Nelson Sofres (TNS). Penelitian yang bertajuk “TNS Insight Report” pada 19 Juli-31 Agustus 2013 itu menunjukkan bahwa sebanyak 65 persen pengguna Facebook di Indonesia mengakses media sosial dari tempat tidur.
Foto:Reuters
Jejaring pertemanan buatan Mark Zuckerberg itu juga dibuka saat mereka sedang menonton televisi. Mereka yang bermain ria Facebook saat di depan layar TV sebanyak 41 persen sedangkan 28 persen mengaksesnya ketika berlibur.
"Mau tidur dan bangun tidur kebanyakan pengguna Facebook ini cek postingan di News Feed, sementara layar Facebook sudah jadi second screen. Orang mengakses dua layar sekaligus sambil nonton TV," papar Direktur Bisnis TNS Indonesia Astiti Suhirman di Jakarta, awal pekan ini.
Di balik banyaknya media sosial yang berkembang di Tanah Air, Facebook masih menempati urutan teratas bagi pengguna. Berdasarkan survei yang sama, sebanyak 98 persen orang Indonesia yang menggunakan layanan online adalah pengakses Facebook.
Jumlah ini mengungguli sembilan media sosial yang dikenal lainnya, yakni Google+ 54 persen, Twitter 44 persen, Yahoo Messenger 42 persen, WhatsApp 21 persen, WeChat 16 persen, Line 10 persen, KakaoTalk enam persen, Instagram lima persen, dan Skype empat persen.
TNS melakukan penelitian ini di wilayah Jakarta, Depok, Bogor, Tangerang, Bekasi (Jadebotabek), Surabaya, Bandung, dan Medan terhadap 1.002 responden. Selama 25 menit survei ini dilakukan dengan tatap muka kepada responden yang berusia di atas 16 tahun.
Melalui survei ini terungkap pula bahwa orang menghabiskan lebih banyak waktu dan tempat dengan Facebook. Frekuensi masyarakat Indonesia mengakses Facebook adalah 5,7 kali per minggu. Jumlah ini jauh lebih sering dibanding aktivitas online dan media tradisional lainnya. Jumlah ini juga hampir menyamai frekuensi penggunaan televisi, yaitu enam kali dalam seminggu.
Lebih perinci lagi, sebanyak 15 persen responden mengonfirmasi bahwa mereka lebih memilih untuk memeriksa atau memperbarui status Facebook. Mereka yang aktif dengan Facebook bukan hanya anak muda, melainkan juga diminati, mulai umur 16 tahun hingga 55 tahun ke atas. "Tidak berkonsentrasi pada umur tertentu, berapa pun usianya mereka aktif ber-Facebook," ujar Astiti.
Informasi terbaru
Ia menjelaskan, dari riset bisa diketahui bahwa penggunaan Facebook ternyata bukan hanya soal pertemanan. Hampir setengah dari seluruh responden (40 persen) mengatakan bahwa Facebook adalah sumber pertama mereka mendapatkan cerita dan informasi terbaru. Baik itu berita maupun produk.
Hampir seperempat dari masyarakat Indonesia yang disurvei telah memberikan, membagikan, menanyakan, atau menerima masukan dan informasi mengenai produk atau layanan melalui Facebook. Astiti menilai hal ini terkait dengan adanya unsur kepercayaan. "Teman sendiri atau orang yang ada di lingkungan dekat dengan kita akan lebih mudah dipercaya untuk dimintai rekomendasi," ujarnya.
Alasan lain, menurutnya, belum ada media sosial yang menawarkan banyak fungsi seperti Facebook. Media sosial lain, seperti Twitter, memiliki keterbatasan tertentu. Dalam hal ini, pembatasan penulisan yang tidak bisa melebihi 140 karakter.
Hal itu ditambah budaya masyarakat setempat yang suka berbagi banyak hal. Mereka suka mengunggah foto apa pun. Hal itu bisa dilakukan dalam satu tampilan sekaligus bersama dengan status dan komentar.
"Saya pikir Facebook melanjutkan tradisi Word of Mouth. Saat Orde Baru, tradisi mulut ke mulut lebih dipercaya dibanding media resmi," kata Astiti. Menurutnya, pada masa itu, media resmi sukar dipercaya akibat ketakutan adanya intervensi pemerintah pusat.
Sementara, berdasarkan data dari Facebook, Indonesia merupakan negara keempat pengguna aktif Facebook terbesar di dunia, yakni sekitar 69 juta jiwa. Posisi ini berada di bawah Amerika Serikat, Brasil, dan India.
"Pengguna Facebook Indonesia sangat aktif dan mobile dibanding pengguna di dunia," ujar Head of Measurement and Insight Facebook for Asia Pasific Nadia Augustine Tan.
Pengamat teknologi informasi ICT Institute Heru Sutadi melihat fenomena ini membuktikan prediksi yang sudah terlihat sejak 2009. Kini, tren telekomunikasi lebih kepada akses data, bukan melalui teks pesan singkat maupun suara lewat telepon. "Tren telekomunikasi dengan SMS dan voice mulai turun sejak 2009," jelasnya.
Penggunaan SMS maupun voice bisa dikatakan sudah tergantikan dengan peran media sosial. Pemakaian akses ke media sosial melalui ponsel dipengaruhi juga dengan semakin banyaknya pengguna ponsel dibanding komputer PC. rep: c69 ed:khoirul azwar
Pengguna media sosial di Tanah Air
Facebook : 98 persen
Google+ : 54 persen
Twitter : 44 persen
Yahoo Messenger : 42 persen
WhatsApp : 21 persen
WeChat : 16 persen
Line : 10 persen
KakaoTalk : 6 persen
Instagram : 5 persen
Skype : 4 persen.
Sumber : Taylor Nelson Sofres