Sabtu 28 Jun 2014 18:00 WIB

Ahok: Monorel tak Cocok di Jakarta

Red: operator

BALAI KOTA — Moda transportasi monorel dinilai Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak cocok dibangun di Jakarta. Alasannya, menurut Basuki, monorel tidak bisa mengikuti perkembangan pembangunan Jakarta yang begitu dinamis.

“Tapi yang jelas, monorel enggak akan bisa berkembang pesat. Karena dia kalo ketemu ini (bangunan baru) enggak akan bisa. Jakarta kan dinamis,” kata Basukiseusai memberikan pengarahan dalam seminar  transportasi publik di Pullman, Jakarta, Kamis (26/6).

Ahok berkata, monorel yang konstruksi pancangnya menggunakan beton tidak bisa diubah dan ditambah jalurnya di kemudian hari. Padahal, menurut Ahok, pembangunan di Jakarta selalu berjalan terus-menerus.

Sekarang untuk mengeluarkan izin pembangunan rumah susun dan apartemen, Pemprov DKI mensyaratkan agar lokasinya didukung infrastruktur, seperti mass rapid transit (MRT) dan monorel. Kendalanya, jika jalur monorel sudah jadi, akan susah untuk menghubungkan dengan jalur-jalur baru.

Karena itu, Ahok menilai sistem transportasi massal paling ideal di Jakarta yakni berbasis rel seperti

kereta dan MRT yang sedang dalam konstruksi. “Sedangkan, ini kan untuk kategori jarak-jarak pendek

dengan jumlah penumpangnya relatif sedikit, lebih cocok dengan light rail transit (LRT) dan bus tingkat,” ucap dia.

Sementara itu, untuk proyek MRT koridor selatan-utara fase kedua akan dilanjutkan dengan studi kelayakan. Proses pembangunannya sendiri akan dimulai awal 2015.

Studi baru akan dilakukan setelah proses lelang selesai. Untuk anggarannya, Direktur Utama PT MRT Jakarta Dono Boestami mengatakan, telah disediakan Japan International Cooperation Agency (JICA) sekitar Rp 150-200 miliar. “Studi mendalamnya akan dimulai tahun depan,” ujar Dono.

Koridor fase kedua ini akan meng hubungkan Bundaran Hotel In do nesia - Kampung Ban dan, Jakarta Utara. Rute sepanjang delapan kilometer ini, memiliki delapan stasiun ba wah tanah dan satu depo di Kam pung Bandan, Jakarta Utara. Dika ta kan Dono, studi kelayakan itu selama se tahun.

Sedangkan, untuk biaya proyek, kata dia, ada beberapa perusahaan swasta dan bank asing yang berminat

mendanai pro yek tersebut, di samping pemerintah. “Bisa kalau pemprov mau da nai sendiri. Tapi kan sayang kalau dananya semua 15-16 triliun dilarikan ke kami.” rep:c63/c82 ed: dewi mardiani

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement