BOGOR -- Angkutan untuk Hari Raya Idul Fitri 1435 Hijriyah ini mengalami penurunan. Menurut Kepala Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan (DLLAJ) Kota Bogor, Suharto, penurunan tahun ini dibandingkan sebelumnya mencapai 8,20 persen.
Menurutnya, penurunan tersebut karena lebaran berdekatan waktunya dengan liburan sekolah. "Banyak warga Bogor yang telah menghabiskan liburan sekolah di luar kota. Sehingga tidak terlalu banyak warga yang akan keluar kota saat Hari Raya Idul Fitri," kata Suharto dalam rapat koordinasi persiapan Operasi Ketupat Lodaya 2014 di Mapolres Bogor Kota, Selasa (15/7).
Kondisi tersebut juga dipengaruhi oleh angkutan Natal dan tahun baru yang jaraknya masih beberapa bulan lagi. "Kini fenomena mudik gratis membuat pelayanan angkutan umum mengalami penurunan," tambahnya. Tak hanya itu, kata dia, banyak pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi dibandingkan angkutan umum.
DLLAJ Kota Bogor pun menyiapkan 813 kendaraan untuk angkutan mudik yang akan melayani semua rute perjalanan, baik Pulau Jawa maupun Sumatra. Dia memerinci, 813 armada mudik lebaran tersebut terdiri dari bus AKAP dan AKDP yang diberangkatkan di Terminal Baranangsiang.
Untuk bus antarkota antarprovinsi (AKAP) ukuran besar dengan jumlah tempat duduk 52 kursi, tersedia 241 kendaraan atau mampu menampung 12.532 penumpang. Sedangkan, bus AKAP ukuran sedang atau 24 tempat duduk, tersedia 146 unit kendaraan dengan total penumpang terangkut sebanyak 3.504 orang.
Sementara itu, untuk bus antarkota dalam provinsi (AKDP) tersedia bus besar (52 kursi) sebanyak 110 kendaraan dengan jumlah penumpang terangkut sebanyak 5.720 orang. Bus AKDP sedang sebanyak 152 unit kendaraan dengan total penumpang terangkut 3.648 orang, dan bus sedang atau kursi 12 orang sebanyak 145 kendaraan dengan total penumpang terangkut 1.740 orang.
Selain pemberangkatan di Terminal Baranangsiang, lanjut Suharto, ada juga pemberangkatan dari pool atau agen khusus bus AKAP, yakni bus ukuran besar sebanyak 82 kendaraan atau mampu menampung 4.264 penumpang. "Jadi, ketersediaan armada mudik lebaran sebanyak 813 itu mampu menampung sekitar 25.409 penumpang, sehingga cukup memenuhi perkiraan permintaan."
Pengecekan armada
Selain menyiapkan armada angkutan lebaran, DLLAJ Kota Bogor juga melakukan pengawasan dengan melakukan uji kelaikkan kendaran angkutan lebaran pada H-4 jelang lebaran. Suharto mengatakan setiap armada mudik harus memenuhi prasyaratan. Selain harus memenuhi prasyarat teknis layak jalan, setiap armada juga harus memenuhi syarat administrasi. "Kami berharap pemudik lebih cerdas memilih armada-armada lebarannya. Armada yang lulus uji akan kita tempeli stiker," ujarnya.
Suharto juga mengatakan akan membuat tim pemantau tarif dan kelancaran lalu lintas. Pemerintah telah menetapkan tarif atas dan bawah. Setiap kendaraan memiliki karakteristik yang berbeda.
Suharto menekankan, di setiap terminal akan ditempel tarif-tarif atas-bawah yang telah ditetapkan pemerintah. "Jika menemukan operator yang tarifnya dibatas atas, mohon masyarakat melaporkan di posko kami terdekat. Nanti akan kami tindak lanjuti," tambahnya.
Suharto juga mengatakan, untuk menekan angka kecelakaan selama arus mudik pada tahun ini, pihak DLLAJ akan mengadakan angkutan mudik gratis. Pemudik yang menggunakan motor bisa mendaftar dan seluruh biaya pengangkutannya gratis.
Sementara itu, Pemerintah Kota Bogor dan DLLAJ Kota Bogor menggelar tes urine pada sopir-sopir bus lintas kota sebagai antisipasi kecelakaan angkutan Lebaran. Suharto mengatakan, tes urine akan diagendakan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Polres Bogor. "Kita akan kasih daftar sopir ke Dinkes," kata Suharto. Dinkes adalah pihak yang menjalankan tes urine tersebut. n c74/antara ed: dewi mardiani