Sabtu 30 Aug 2014 16:55 WIB

Pemprov Evaluasi Bus

Red: operator

Penarikan bus Transjakarta itu dilakukan setelah salah satu unitnya terbakar di Halte Al-Azhar.

BALAI KOTA -Setelah terjadinya insiden bus Transjakarta terbakar di Halte Masjid Al-Azhar pada Kamis (28/8) pukul 07.40 WIB, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, seluruh bus Transjakarta bermerek serupa dengan bus terbakar akan segera dicek ulang kelaikannya. Pasalnya, masih ada 29 unit bus yang satu paket pembeliannya dengan bus yang terbakar itu.

Ahok, panggilan Basuki mengungkapkan, jika dari keseluruhan bus tersebut memiliki masalah yang sama dengan bus itu, maka Pemprov dalam hal ini PT Transjakarta tidak akan memakai semua armada busnya. "Kalau memang parah (sama dengan bus terbakar), lebih baik enggak ada bus dehdari pada bahayain orang,"kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (29/8).

Dia menuturkan usai kejadian itu, dia langsung memanggil Direk tur Utama PT Transjakarta selaku pengelola bus yang terbakar.Sebab, bus tersebut dikelola langsung oleh PT Transjakarta tanpa melalui operator.

Ia mengungkapkan, saat ini PT Transjakarta tengah melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab terbakarnya bus tersebut. "Itu pengadaan tahun 2013.

Ini bukan soal gas dan tabung, itu kabel. Berarti masalah sama mobilnya. Makanya saya minta semuanya diperiksa," kata Ahok.Sebelumnya Direktur Utama PT Transjakarta ANS Kosasih mengatakan, sebanyak 29 bus Transjakarta buatan Cina merek Yutong sudah ditarik sementara untuk dicek ulang kelaikannya. "Makanya kita cek bus lain yang tidak terbakar di kloter yg sama, satu kloter 30 bus, sisanya kita grounded dulu, sudah ditarik," kata Kosasih seusai menemui Ahok, Kamis sore.

Kosasih menduga penyebab terbakarnya bus Transjakarta karena adanya hubungan pendek arus listrik. Menurut pengamatannya, kebakaran berasal dari bagian atas bus, bukan dari kompartemen mesin. Dikatakan Kosasih, jika kebakaran dari mesin, alat pemadam ringan yang ada di kompartemen itu akan otomatis memadamkan api.

"Bus-bus kami sekarang itu telah dilengkapi powder bom.Jadi, kalau ada kebakaran dia akan meledak mengeluarkan bubuk yang mengisap oksigen agar api berhenti, tapi kemarin kantidak,"ujar dia.

Kosasih mengatakan, bus yang terbakar tersebut tergolong bus masih baru dan memiliki garansi.Sehingga, pihaknya juga akan meminta pertanggung jawaban produsen bus jika diketahui kesalahan produsen. Penarikan bus itu bakal berimbas pada pelayanan bus Trans jakarta koridor Harmoni Blok M. "Kami meminta maaf untuk itu."

Pemeriksaan Kepala Unit Pengelola (UP)Transjakarta Pargaulan Butarbutar di kantor Transjakarta, Cawang, Jakarta Timur, menegaskan, semua bagian dari kelompok bus itu akan diperiksa, juga oleh vendor-vendor terkait. "Contohnya, vendor pengadaan AC yang dipegang Denso, itu dilakukan pengecekan semuanya. Semuanya itu berada pada satu tim," kata Pargaulan.

Pemeriksaan dimulai Jumat ini dan selesai beberapa hari kemudian. "Mulai hari ini pemeriksaannya di Cawang, ada beberapa hari ke depan, dan pemeriksaan harus di lakukan secara detail oleh mereka," ungkapnya.

Sementara itu, kepolisian telah memeriksa sejumlah orang di antaranya kondektur dan penjaga loket. Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal (Irjen) Pol Dwi Priyatno menjelaskan, penyidik memeriksa terkait dugaan kelalaian atas terbakarnya bus jurusan KotaBlok M. "Kita kerja sama dengan Dishub (Dinas Perhubungan), pengelola TransJakarta. Labfor juga akan cek apakah betul penyebabnya human error atau faktor alam, gangguan teknis," kata dia.

Pihaknya juga akan memeriksa teknisi bus Transjakarta. "Kita lihat SOP perawatan, pemeriksaan terakhir, karena kan servis harusnya rutin," ujar Dwi.  rep:c63/c81/c70, ed:dewi mardiani

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement