REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Bambang Soesatyo tak yakin dengan eksistensi Dewan Revolusi Islam atau pertemuan-pertemuan para mantan jenderal untuk melakukan penggulingan terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Saat ini, tidak ada relevansinya untuk mendorong kudeta, apalagi dilakukan atas nama agama tertentu.
"Saya tak yakin kelompok itu ada dan terbentuk," kata Bambang di Gedung DPR, Kamis (24/3). Dia juga tidak yakin para mantan jenderal terjebak pada gerakan-gerakan antipemerintah. Bambang menilai, para mantan jenderal dan sebagian besar rakyat Indonesia memiliki nasionalisme kuat.
"Tidak ada relevansinya untuk mendorong terbentuknya kelompok seperti itu, apalagi mengatasnamakan agama," katanya. Bambang menilai, jangan samakan situasi Indonesia dengan Timur Tengah. Menurut Bambang, di Indonesia tidak ada konflik keagamaan, melainkan persoalan kesejahteraan rakyat.
Ketika ditanya soal kemungkinan isu dimunculkan sendiri oleh pemerintah untuk menekan para jenderal, Bambang tidak membantah kemungkinan itu. "Bisa saja ini operasi kontra intelijen menyusul peristiwa bom buku, peristiwa Cikeusik, dan berbagai peristiwa negatif lainnya," ujar Wakil Bendahara Umum Partai Golkar ini.