REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pemerintah akan memulangkan sekaligus 2.927 Warga Negara Indonesia (WNI) atau Tenaga Kerja Indonesia (TKI) overstay dan TKI bermasalah dari Jeddah, Arab Saudi, dengan Kapal Motor (KM) Labobar milik Pelni. Gelombang ketujuh pemulangan WNI overstay (WNIO) ini akan bertolak dari Jeddah pada 25 April 2011 mendatang.
Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Mohammad Jumhur Hidayat, dalam siarana persnya mengatakan jumlah itu sisa dari 5.000 orang yang mendapatkan pengampunan (amnesti) dari Pemerintah Arab Saudi.
Sebelum dipulangkan ke tanah air, WNIO dan TKI bermasalah ini pernah menghuni kolong jembatan Khandara, Jeddah. Dan sempat juga ditampung di Tarhil (penampungan kantor Imigrasi Jeddah) dan sebagian besar berada di Gedung Madinatul Hujjat, Jeddah (bekas asrama haji Indonesia yang tidak digunakan lagi), untuk proses pembebasan denda dan exit permit.
Pemerintah sebelumnya memulangkan 2.073 WNI/TKI overstay dan TKI bermasalah dalam 6 (enam) gelombang penerbangan dari Jeddah ke Jakarta. Pemulangan ini menggunakan penerbangan Garuda.
Setelah pemulangan 5.000 WNI/TKI dalam 7 gelombang ini, kata Jumhur, pemerintah akan mengagendakan tahap selanjutnya untuk pemulangan sejumlah ribuan WNI/TKI Overstay dan TKI Bermasalah lainnya ke tanah air.
Diperkirakan WNI/TKI overstay dan TKI bermasalah yang masih ada di Arab Saudi berjumlah sekitar 45.000 orang. Mereka tersebar di beberapa kota Arab Saudi dan juga di Jeddah.