Senin 28 Mar 2011 21:05 WIB
Serangan Koalisi di Libya

PBNU: Biarkan Libya Menyelesaikan Urusannya Sendiri

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) merekomendasikan agar bangsa Libya diberi kesempatan untuk menyelesaikan persoalannya sendiri.

"Seharusnya bangsa Libya diberi kesempatan untuk menyelesaikan persoalannya sendiri," kata Wakil Sekjen PBNU Abdul Mun'im Dz saat membacakan rekomendasi rapat pleno PBNU di Pesantren Krapyak, Yogyakarta, Senin.

Menurut PBNU, keterlibatan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) seharusnya hanya sebatas menjaga perdamaian. Dasar utama dalam penyelesaian persoalan Libya adalah melindungi rakyat dan kedaulatan negara itu.

"Dengan alasan itu, maka NU mengutuk keras penyerbuan tentara koalisi pimpinan Amerika Serikat ke Libya," kata Mun'im. PBNU mendesak agar pemerintah Indonesia berperan aktif dalam menyelesaikan masalah Timur Tengah, negara Arab, dan khususnya Libya.

Sementara kepada para pemimpin Timur Tengah, PBNU menyarankan agar dalam menghadapi perubahan yang demikian kuat, hendaknya para pemimpin Timur Tengah mawas diri untuk segera mencari solusi dalam bentuk transisi kekuasaan secara damai.

Sementara itu Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj menyatakan, saat ini terdapat seratusan ulama Libya yang berupaya mendekati para penentang Presiden Muamar Khadafi guna meminta agar tidak melanjutkan penyerangan, setelah ada keterlibatan tentara asing pimpinan Amerika Serikat.

Rapat pleno ditutup Said Aqil Siroj. Hadir dalam acara penutupan rapat tersebut Pengasuh Pesantren Krapyak KH Attabik Ali, Rais Aam PBNU KH MA Sahal Mahfudh, Wakil Ketua Umum PBNU As'ad Said Ali, Sekjen Marsudi Syuhud, jajaran syuriah, tanfidziyah dan lain-lain.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement