REPUBLIKA.CO.ID,BENGHAZI--Pemberontak Dewan Transisi Nasional Libya Senin berjanji akan memaafkan para pendukung Kolonel Muamar Qaddafi sepanjang mereka mau mengubah dukungan mereka pada pemimpin yang pasukannya sekarang tertekan dalam serangan udara gencar koalisi itu.
"Kami minta orang-orang di sekitar Qaddafi untuk meninggalkannya. Jika mereka melakukan demikian itu, kami akan memaafkan perbuatan salah mereka," kata juru bicara penting pemerintah yang masih menunggu itu, Abdulhafiz Ghoga, pada wartawan di markas besar pemberontak Benghazi di Libya timur.
Ia menyatakan pemberontak sekarang berada "30 kilometer jauhnya dari Sirte", kampung halaman Qaddafi dan kota separuh jalan di sepanjang garis pantai Libya yang panjang. Sirte adalah rintangan terakhir bagi pemberontak untuk maju ke arah Tripoli, lebih jauh ke barat.
Ghoga menyatakan bahwa Misrata, kota yang terletak antara Sirte dan Tripoli yang diperebutkan oleh pasukan pro dan antipemerintah, Senin menyambut kedatangan sebuah kapal kemanusiaan. Ia tidak memerinci apa yang kapal itu bawa dan siapa yang mengorganisir perjalanannya, dan hanya mengatakan itu "kapal bantuan Eropa".