REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK--Kobra Mesir yang mematikan memicu perburuan ular di kebun binatang New York, Senin (27/3), setelah hewan berbisa itu melarikan diri dari kandangnya dan memaksa dilakukannya penutupan seluruh bagian reptil di kebun binatang tersebut.
Bronx Zoo menyatakan "Reptile House akan ditutup sampai pemberitahuan lebih lanjut" sementara para penjaga mencari kobra beracun mematikan tersebut --ular betina remaja dengan panjang cuma 50 centimeter.
Ular kobra itu melarikan diri pada Jumat larut malam (25/3), dan kebun binatang tersebut menyatakan kobra yang buron itu sulit ditangkap sehingga mungkin diperlukan waktu beberapa pekan ke depan.
"Kesulitannya ialah ular sebesar pensil dengan panjang 50 centimeter tersebut, yang berusia beberapa bulan dengan berat kurang dari tiga ons, telah menemukan tempat persembunyian yang nyaman di dalam Reptile House," kata Direktur Bronx Zoo Jim Breheny di dalam satu pernyataan. "Ini mungkin perlu waktu beberapa hari atau bahkan pekan."
Breheny mengatakan hewan reptil yang cerdik itu takkan menghadapi kesulitan untuk bersembunyi di "lingkungan yang sangat ekstrem" di dalam bangunan tersebut. Tempat itu dipenuhi oleh pompa, motor dan mesin lain.
"Sekarang ini, itu cuma permainan mencari ular. Pada tahap ini, rasanya seperti memancing: kau lempar kail ke dalam air dan menunggu. Strategi terbaik kami adalah kesabaran, untuk memberi dia waktu muncul dari persembunyiannya," katanya.
Tapi, ia memastikan kembali, warga New York tak perlu mulai memeriksa di bawah ranjang mereka. "Kami tetap yakin bahwa ular itu masih berada di dalam Reptile House," katanya.
"Berdasarkan pengetahuan kami tentang sejarah alamiah dan prilaku ular, kami tahu mereka mencari tempat yang tertutup dan tak nyaman di daerah terbuka. Kami yakin bahwa ular tersebut, dengan panjang sekitar 50 centimeter, bersembunyi di daerah terpencil yang bukan tempat umum di dalam bangunan ini," kata kebun binatang itu di dalam satu pernyataan.