Kamis 31 Mar 2011 07:26 WIB

Stok AS Melimpah, Harga Minyak Turun

REPUBLIKA.CO.ID,NEW YORK--Harga minyak mentah turun pada Rabu waktu setempat, karena para pedagang mempertimbangkan dampak stok yang melimpah di Amerika Serikat, konsumen minyak terbesar di dunia. Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Mei, menetap di 104,27 dolar AS per barel, kehilangan 52 sen dari tingkat penutupan Selasa.

Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Mei turun tiga sen menjadi ditutup pada 115,13 dolar AS per barel. Minyak mentah berjangka berada di bawah tekanan dari tanda-tanda perlambatan permintaan yang tengah berlangsung di AS.

Laporan mingguan pemerintah AS Rabu menunjukkan cadangan bahan bakar tak terduga meningkat tajam dalam stok minyak mentah. Departemen Energi AS (DoE) mengatakan bahwa persediaan minyak mentah naik 2,9 juta barel pekan lalu, hampir dua kali lipat ekspektasi pasar dan menambah ketegangan pada fasilitas penyimpanan minyak utama negara itu di Cushing, Oklahoma.

"Mengkhawatirkan, 1,7 juta barel stok minyak mentah ini menemukan jalan mereka ke Cushing, mendorong persediaan yang ada naik menjadi 41,9 juta barel, rekor tertinggi dan tingkat yang mungkin mulai membahayakan pengiriman ke kontrak Mei," kata Nic Brown, kepala riset komoditas di Natixis.

Depot penyimpanan minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) Cushing berfungsi sebagai patokan kontrak berjangka di New York Mercantile Exchange. Pasar terus mengawasi kerusuhan pro-demokrasi di eksportir minyak Libya dan negara-negara Arab lainnya yang telah mendukung harga minyak lebih tinggi dalam beberapa pekan terakhir.

Pada Rabu, pemberontak Libya telah dipukul mundur kembali oleh kekuatan senjata yang lebih unggul dari pasukan pemimpin Moamer Kadhafi, menghasilkan sebagian besar tanah mereka yang baru-baru ini lepas dikuasai kembali, termasuk kota minyak penting Ras Lanuf.

Libya menghasilkan 1,69 juta barel per hari sebelum kerusuhan itu, menurut Badan Energi Internasional. Namun, produksinya telah jatuh menjadi hampir terhenti di tengah pertempuran.

Pada Selasa, harga minyak mentah menguat, mengakhiri penurunan tiga hari, karena pedagang bereaksi terhadap berita bahwa loyalis Kadhafi merebut kembali tanah mereka.

sumber : antara/AFP
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement