REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Pemerintah Amerika Serikat membuka kesempatan belajar bagi pemuda Indonesia yang ingin melanjutkan sekolah ke negara itu, karena pendidikan adalah prioritas utama untuk meningkatkan hubungan kerja sama kedua negara.
"Pendidikan adalah prioritas utama bagi Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk menambah jumlah warga Indonesia belajar di AS dan juga sebaliknya," kata Duta Besar AS untuk Indonesia Scot Marciel di Jakarta, Ahad.
Dubes AS untuk Indonesia mengemukakan hal itu setelah pembukaan pameran pendidikan yang diselenggarakan oleh Putera Sampoerna Foundation. Scot mengatakan ada tiga hal penting yang dapat digali dalam peningkatan hubungan AS-RI melalui pendidikan, antara lain adalah sumbangan yang baik dari pemuda Indonesia terhadap negaranya setelah belajar di AS, persahabatan antara pemuda Indonesia dengan AS yang bermanfaat bagi kedua negara serta kekuatan hubungan bilateral yang semakin erat.
Sementara itu, DIrektur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan pendidikan merupakan salah satu isu penting yang disepakati oleh presiden kedua negara saat kunjungan Presiden Barack Obama ke Indonesia November 2010.
"Presiden (Susilo Bambang,red) Yudhoyono menyebutkan dua isu penting yang harus terus dikembangkan oleh negara berkembang, yaitu pendidikan dan hubungan antarwarga," kata Retno. Dia juga mengatakan bahwa pendidikan merupakan suatu alat untuk menjadikan seseorang atau suatu negara menjadi lebih sejahtera.
Terkait dengan hal tersebut, tambahnya, Presiden Yudhoyono menginginkan jumlah warga Indonesia yang belajar di AS, yang saat ini mencapai sekitar 7.500 orang, dapat ditingkatkan menjadi dua kali lipat. Hal tersebut tentunya akan terwujud jika didukung dengan semakin dimudahkannya permohonan visa bagi para calon pelajar, katanya.
"Syukurlah, saya menemukan adanya kenaikan jumlah pemohon visa belajar ke AS pada tahun 2010 meningkat sebanyak 20 persen, dan 95 persen diantaranya dikabulkan," tambah Retno .