Selasa 05 Apr 2011 20:49 WIB

Kecewa, Sembilan Anggota DPR Kembalikan Kartu Kredit ke CEO Citibank

Rep: Ditto Pappilanda/ Red: taufik rachman
Kartu kredit, ilustrasi
Foto: loktavia.blogspot.com
Kartu kredit, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Rapat Kerja Komisi XI bersama Gubernur Bank Indonesia dan CEO Citibank sempat diwarnai ancaman dari sejumlah anggota Komisi XI.

Bahkan sebelum CEO Citibank diberikan kesempatan memberikan penjelasan, politisi PDIP, Arif Budimanta melakukan interupsi untuk menyatakan protes.

"Kami sepakat mengembalikan kartu kredit Citibank sebagai bentuk keperihatinan atas sejumlah kasus yang terjadi dan dilakukan Citibank. Kami terlalu kecewa," ujar Arif yang membuat anggota lainnya langsung ramai berkomentar.

Arif Budimanta menyatakan, selain dirinya--yang sudah menjadi nasabah dan memegang kartu kredit Citibank sejak 1992--tindakan yang sama juga akan dilakukan oleh Sadar Subagya (Gerindra), Meutya Hafid (Golkar), Lauren Bahang Dama (PAN).

"Seluruh kartu yang kami serahkan ini nol tagihannya," ujar Arif Budimanta. Lebih jauh lagi, sebelumnya menyerahkan kartu kreditnya, Meutya Hafid menggunting sembilan kartu kredit Citibank rekan-rekannya yang setuju agar tidak disalahgunakan.

Maruarar Sirait, politisi PDIP bahkan menyatakan agar pimpinan Komisi XI Emir Moeiss tidak ragu untuk menyimpulkan hasil rapat kerja ini untuk menghentikan operasi Citibank di Indonesia. "Sejak awal saya tidak percaya dengan Citibank," tegas Maruarar.

Kehadiran Gubernur BI Darmin Nasution dan CEO Citibank beserta jajaran masing-masing hadir di ruang rapat Komisi XI untuk menjelaskan sistem pengawasan perbankan BI terhadap perbankan swasta. Terutama terkait dua kasus mencuat yang melibatkan Citibank, yaitu tewasnya seorang nasabah Citibank ditangan penagih utang (debt collector) Citibank dan kasus penggelapan uang nasabah yang dilakukan petinggi Citibank yang kini sudah ditahan polisi, Melinda Dee.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement