REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK - Presiden Turki Abdullah Gul menerima gelar doktor honoris causa atau kehormatan dalam bidang ilmu politik dari Universitas Indonesia (UI). "Presiden Abdullah Gul adalah politikus yang berpengaruh di negaranya maupun dunia," kata Rektor Universitas Indonesia Prof Gumilar Rusliwa Somantri, dalam sambutannya ketika menganugerahkan gelar doktor honoris causa, di balai sidang UI, Depok, Jawa barat, Rabu.
Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah menteri antara lain Menteri Pendidikan Nasional M. Nuh, Menteri Sekretaris Kabinet Dipo Alam, para dekan fakultas UI, dan juga sejumlah mahasiswa UI.
Menurut Gumilar, karir politik Abdullah Gul dimulai sejak dia menjadi anggota partai politik dan parlemen Turki, serta berlanjut hingga dia menjadi Presiden Turki Agustus 2007. "Perannya dalam politik dan demokrasi sangat nyata," ujarnya.
Sementara itu, Mendiknas M Nuh dalam sambutan pemberian gelar doktor honoris causa tersebut menyatakan bahwa hubungan Indonesia dengan Turki sangat baik. "Dalam bidang pendidikan banyak sekolah-sekolah Turki didirikan di Indonesia," katanya.
Dikatakannya kerja sama tersebut menunjukkan pendidikan bisa dijadikan sebagai sarana diplomasi budaya antara masyarakat Turki dan Indonesia.
Presiden Turki Abdullah Gul merupakan lulusan Universitas Istanbul dalam bidang ekonomi.
Kebijakan pemerintahannya menekankan pada pengembangan demokrasi dan kebebasan beragama.
Sedangkan Presiden Turki Abdullah Gul dalam sambutannya mengatakan, prinsip Bhineka Tunggal Ika yang menjadi prinsip bangsa Indonesia sangat diapresiasi.
"Ini menunjukkan betapa persatuan diperlukan dalam menghadapi berbagai perbedaan di suatu negara," katanya.
Menurut dia, prinsip tersebut mendukung proses demokrasi yang sejatinya memang harus dilakukan bersama-sama, demi mencapai perwujudan penegakan hukum dan hak asasi manusia (HAM).