REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO-– Presiden Mesir Hosni Mubarak akhirnya nongol di depan publik. Lewat siaran televisi Al Arabiya, Mubarak menepis tudingan bahwa dia menyalahgunakan kekuasaan untuk mengumpulkan kekayaan.
Pernyataan Mubarak disiarkan Ahad, menyusul aksi kekerasan yang masih melanda Mesir. Militer memaksa sejumlah pengunjukrasa membubarkan diri.
Mubarak berbicara lewat siaran televisi yang sudah direkam. Nada suaranya, saat berpidato, masih berwibawa. Dia menegaskan setuju ada investigasi soal asal muasal kekayaannya. Dia berjanji akan menuntut semua pihak yang menuding kekayaannya didapat dengan cara tak halal.
"Saya sangat terluka, dan saya masih terluka. Keluar saya dan saya terluka mendengar dan melihat bagaimana perlakuan tidak adil ini kamu terima. Ada tudingan tak berdasar yang ingin menghancurkan reputasi, integritas, dan posisi politik saya serta sejarah militer saya," kata Mubarak.
Mubarak terdepak dari kursi presiden Mesir pada 18 Februari. Sejak itu, ia dan keluarganya menjadi 'tahanan rumah' di resort Laut Merah Sharm el-Sheikh. Aset-aset mereka dibekukan. Namun Mubarak belum dituntut apapun.
Dalam pidatonya, mantan presiden yang berkuasa 30 tahun ini mengatakan hanya punya satu rekening di bank Mesir. Ia juga hanya punya satu properti di Mesir. Dia setuju secara tertulis untuk mengirim surat ke sejumlah negara yang mengklaim punya catatan harta atas nama Mubarak.
Gaji Presiden Mesir, sewaktu Mubarak masih menjabat adalah 3.400 dolar AS. Namun Mubarak dan keluarganya jarang memperlihatkan seberapa kaya mereka, hingga menjelang kejatuhan mereka.