Jumat 15 Apr 2011 19:01 WIB

Pemimpin Agama dan Suku Yaman Desak Presiden Saleh Mundur

REPUBLIKA.CO.ID,DUBAI--Para pakar agama dan pemimpin suku mengatakan mereka akan mendukung revolusi dan menyerukan Presiden Ali Abdullah Saleh segera mundur. Dalam satu pernyataan yang dikeluarkan Kamis malam di ibu kota Sanaa, mereka mengatakan tuntutan para pemerotes damai hendaknya dipenuhi dan mendesak "Presiden republik itu mundur dan memecat semua keluarganya dari militer dan aparat keamanan negara."

Para menteri luar negeri Teluk Persia, yang berusaha meredakan ancaman bahwa ketidakstabilan Yaman dapat menimbulkan ancaman bagi kawasan itu, mengundang Saleh dan lawan-lawan politiknya berunding menyangkut pengalihan kekuasaan untuk mengakhiri konflik politik yang berisiko menjadi aksi kekerasan.

Tetapi pada Kamis partai-partai oposisi menolak tawaran itu untuk ikut dalam perundingan di Riyadh dan menetapkan batas waktu dua minggu bagi Saleh untuk mundur. Sumber-sumber diplomatik mengataan perundingan-perundingan dalam pekan-pekan belakangan ini untuk menyelesaikan krisis itu, yang dimulai ketika para pemrotes berkemah di Sanaa awal Februari menuntut reformasi politik, mengalami jalan bintu karena keinginan Saleh bagi kekebalan dari hukuman terhadap dirinya dan keluarganya yang berpengaRuh.

Prakarsa Teluk yang dipimpin Arab Saudi, yang Saleh usahakan selama beberapa minggu tampaknya ia dapat menyetujui rencana Teluk pekan ini. Pernyataan dari para pemimpin agama dan kepala-kepala suku menyatakan "penolakan mereka bagi jaminan-jaminan menyangkut pertumpahan darah". sEDIKITNYA 116 orang tewas dalam protes-protes itu, yang pasukan keamanan berusaha bubarkan dengan menggunakan peluru tajam dan gas air mata.

Setelah dua bulan protes-protes yang menuntut pengguligan Saleh, Arab Saudi dan sekutu-sekutu Barat Yaman khawatir bahwa konflik yang berkepanjangan di sana dapat memicu bentrokaN antara satuan-satuan militer yang berseteru dan menyebabkan kekacauan yang akan menguntungkan sayap Al Qaida yang beroperasi di negara yang miskin dan bergunung-gunung itu.

sumber : antara/reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement