REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO - Kejaksaan Agung Mesir, Jumat memutuskan untuk memindahkan mantan presiden Hosni Mubarak ke sebuah rumah sakit militer, tempat ia akan tetap dijaga sambil menunggu interogasi. Namun mereka tidak menyebutkan lokasi rumah sakit militer tersebut, dan mengatakan Mubarak akan mendapat "perawatan medis yang pantas".
Tapi seorang pejabat senior polisi yang memimpin keamanan di rumah sakit Sharm el-Sheikh, tempat Mubarak dirawat, menyatakan kesehatan mantan presiden itu sangat tidak stabil untuk dipindahkan ke manapun.
Mubarak, yang dijatuhkan oleh demonstrasi rakyat pada Februari lalu setelah 30 tahun berkuasa, telah dibawa ke rumah sakit di kota pariwisata di tepi Laut Merah itu, Selasa, setelah ditanyai oleh penuntut karena dugaan korupsi.
Satu hari kemudian, penuntut itu memerintahkan Mubarak ditahan selama 15 hari untuk ditanyai mengenai tuduhan bahwa ia telah menyalahgunakan kekuasaan dalam 30 tahun pemerintahannya, menggelapkan dana dan membunuh pemrotes.