REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO - Jumlah kandungan radioaktif dalam air laut pembangkit listrik tenaga nuklir di Fukushima I Jepang dari Jumat malam sampai Sabtu meningkat secara signifikan. Demikian kantor berita Kyodo Jepang berdasarkan informasi TEPCO.
Hal tersebut menunjukkan kemungkinan terjadinya kebocoran baru, kata pemerintah Jepang.
Jumlah partikel yodium radioaktif meningkat menjadi 260 becquerel per centimeter kubik, 6500 kali jumlah yang diizinkan dan lebih dari enam kali lipat dibandingkan sehari sebelumnya.
Pada Jumat terukur empat kali lipat cesium. Menurut pakar nuklir Amerika Michio Kaku kemungkinan terjadi kebocoran bahan radioaktif dari sentral.
Gangguan sedikit saja bisa menyebabkan pelelehan, yang lebih parah dari bencana Chernobyl. "Singkatnya, kita menantikan bom waktu." demikian kata profesor yang berhubungan dengan sejumlah universitas Amerika.