REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Rita Subowo yang baru saja terpilih menjadi Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) masih akan rangkap jabatan sebagai Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) hingga SEA Games 2011 pada November mendatang. Sebab, Rita ingin menyelesaikan tugasnya hingga periode kepemimpinannya berakhir.
"Saya masih akan di KONI hingga SEA Games berlangsung. Tidak ada masalah karena ini hanya menyelesaikan saja," kata Rita, di sela-sela Kongres KOI, Jakarta, Kamis (21/4) malam.
Rita kembali terpilih sebagai Ketua Umum KOI. Dia akan menjalankan jabatannya hingga 2014 mendatang. Saat ini, Rita juga menjabat sebagai Ketua Umum KONI. Seperti diketahui, terdapat perubahan dalam Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga KOI yang menyebutkan jabatan Ketua Umum KOI tidak boleh memegang jabatan rangkap dalam organisasi keolahragaan.
Ini termuat Bab IV Pasal 24 Ayat 8 (AD/ART) KOI, yaitu 'Jabatan ketua umum, wakil ketua umum, sekjen, dan bendahara tidak boleh dirangkap dengan jabatan apapun pada susunan kepengurusan dari setiap anggota dan jajarannya, kecuali jabatan kehormatan.'
Rita juga mengatakan, tidak akan mencalonkan diri sebagai Ketua Umum KONI setelah masa jabatannya selesai tahun ini. "Saya tidak akan maju kembali untuk memberikan kesempatan pada yang lain. Di KOI, ini juga jadi yang terakhir untuk saya," kata dia.
Dalam tiga tahun masa jabatannya di KOI, Rita akan bekerja sama dengan Erick Thohir yang terpilih sebagai Wakil Ketua Umum. Duet Rita-Erick juga akan dibantu oleh Sekretaris Jendral, Timbul Thomas Lubis; Wakil Sekjen, Hifmy Hasan; Kepala Bidang Pendidikan dan Kebudayaan, Sony Teguh; Kepala Bidang Olahraga dan Pengembangan, Asrizal Tanjung; Kepala Bidang Komisi Atlet, Yudhi Purnomo; Olympic Solidarity, Anthony Sunarya; Komisi Sport and Medicine, Bayu Rahardian; Sport for All, Ade Lukman; Sport and Environtmen, Raja Parlindungan Pane; Komisi Womens and Sport, Pusparini C. Hakim.
Rita mengatakan, KOI menargetkan 50 atlet akan lolos kualifikasi pada Olimpiade di London 2012. "Kita ingin mereka lolos bukan karena fasilitas wild card," kata dia. Selain itu, KOI juga ingin memperbaiki prestasi di Olimpiade Remaja. Sebab, pada perhelatan tahun lalu Indonesia hanya meraih satu medali perunggu melalui lifter, Dewi Safitri.
Agar lebih banyak atlet yang dikirim ke even internasional, Rita mengatakan, KOI akan bekerjasama dengan KONI agar lebih gencar melakukan pembinaan usia muda. Untuk itu, dia menuturkan, pentingnya sport science atau pengembangan olah raga berbasis sains dalam pembinaan di tanah air. "Ini untuk mengejar ketertinggalan kita dari negara lain," ujar Rita.
Rita menuturkan, saat ini Indonesia sudah mulai mengarah pada soprt science. Yaitu, dengan pembentukan delapan sentra olah raga dan kerja sama dengan perguruan tinggi. "Penyelenggaraan PON di Riau juga diarahkan ke sana," ujar dia. N ratna puspita