REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI - Wakil Menteri Luar Negeri Libya Khaled Kaim, Minggu pagi mengatakan tentara telah menghentikan operasi terhadap pemberontak di Misrata, tetapi tidak meninggalkan kota, untuk memberi peluang suku setempat guna mencari solusi damai.
"Pasukan bersenjata belum ditarik dari Misrata. Mereka hanya ditunda operasinya," kata Kaim dalam jumpa pers di ibu kota.
"Suku-suku bertekad untuk menyelesaikan masalah dalam waktu 48 jam ... Kami yakin bahwa pertempuran ini akan diselesaikan secara damai dan bukan dengan cara militer."
Pada hari Jumat, Kaim telah mengumumkan bahwa tentara akan menarik diri dari Misrata dan meninggalkan para suku lokal untuk menyelesaikan konflik di kota terbesar ketiga negara itu --lokasi pertempuran yang telah mengakibatkan lebih dari 25 orang tewas pada Sabtu lalu-- baik melalui perundingan maupun kekuatan militer.