Jumat 29 Apr 2011 14:41 WIB

Wacana Penghapusan Premium, Ceroboh

Rep: Palupi Annisa Auliani/ Red: Didi Purwadi
Arif Budimanta
Arif Budimanta

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG - Wacana penghapusan penggunaan premium, mendapat penentangan dari anggota Komisi XI DPR, Arif Budimanta. Yang dibutuhkan, ujar dia, adalah target pembangunan yang tepat.

“(Wacana itu) sama dengan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM),’’ kata Arif melalui layanan pesan singkat (SMS), Jumat (29/4). Menurut dia, wacana yang dilemparkan kementerian keuangan tersebut ceroboh. Secara tidak langsung, wacana itu bisa akan menyebabkan keresahan sosial di masyarakat dan mendelegitimasi kepemimpinan Presiden.

Menurut Arif, yang  perlu dikerjakan pemerintah saat ini adalah memastikan target pembangunan, menciptakan lapangan kerja seluas mungkin, dan menurunkan kemiskinan. Pemerintah, tambah dia, juga harus konsisten menjalankan kebijakan pengembangan energi yang terbarukan seperti biofuel.

Arif mengingatkan bahwa Indonesia adalah negara agraris yang bisa menghasilkan beragam alternatif biofuel. Indonesia sebagai negara dengan banyak gunung api, ujar dia, juga memiliki alternatif energi panas bumi.

“Cadangan devisa Indonesia yang hampir 120 miliar dolar Amerika, terbesar sepanjang sejarah moneter Indonesia, harus bisa dikanalisasi untuk meningkatkan kemampuan dan kedaulatan ekonomi kita, khususnya di bidang energi,’’ tegas Arif.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement