REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING-- Kebakaran di satu hotel di bagian timur-laut China menewaskan 10 orang dan melukai 35 orang lagi, Ahad. Demikian laporan media negara, dalam kecelakaan maut paling akhir yang menyoroti kurangnya standard keselamatan di China.
Kebakaran itu mulai terjadi pukul 03:30 waktu setempat (02:30 WIB) di satu hotel yang dioperasikan oleh rangkaian pengusaha China, Home Inns, di Tonghua, kota industri di dekat perbatasan Korea Utara, kata kantor berita Xinhua.
Kobaran api, katanya, dipadamkan setengah jam kemudian.
Korban tewas akibat menghirup asap setelah kebakaran terjadi di tangga lantai pertama dan kemudian menyebar ke lantai dua, sehingga mengirim asap tebal ke lantai atas hotel tersebut, tempat kamar tamu berada, kata beberapa pejabat sebagaimana dikutip Xinhua.
Satu bar karaoke dan restoran berada di dua lantai pertama bangunan itu, kata laporan media. Korban cedera telah dibawa ke rumah sakit, termasuk tiga orang yang berada dalam kondisi kritis, kata Xinhua.
"Hampir tak seorang pun menderita luka bakar," kata Qiao Shuping, Wakil Presiden Rumah Sakit Rakyat Kota Tonghua, sebagaimana dikutip. "Gejala utama mereka adalah pusing, mual dan sakit tenggorokan," katanya.
Home Inns mengeluarkan pernyataan yang mengatakan pemerintah "sangat sedih atas kecelakaan itu", kata Xinhua. Kebakaran maut sering terjadi di China dan biasanya diduga terjadi karena kurangnya pengawasan dan penerapan langkah keselamatan kebakaran.
Pekan lalu, 18 pendatang miskin tewas dan hampir dua lusin orang cedera, ketika si jago merah melahap seluruh gedung yang dibangun secara tidak sah di ibu kota China, Beijing.