Senin 09 May 2011 14:16 WIB

Warga Suriah Memprotes Pengerahan Tank ke Banias

Red: cr01
Perempuan Suriah mengecat wajah mereka dengan warna bendera Suriah dan meneriakkan slogan anti-pemerintahan Presiden Suriah Bashar Al-Asad.
Foto: Al-Arabiya
Perempuan Suriah mengecat wajah mereka dengan warna bendera Suriah dan meneriakkan slogan anti-pemerintahan Presiden Suriah Bashar Al-Asad.

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS – Akibat aksi protes yang dilakukan warga di Banias, sekitar 250 orang ditangkap aparat keamanan, termasuk  dokter-dokter di rumah sakit.

"Syekh Anas Al-Ayrout, seorang ulama yang dianggap sebagai ketua gerakan oposisi di Banias, termasuk salah seorang yang ditahan seperti puluhan lainnya," kata Observatorium HAM Suriah yang berbasis di London, Ahad (8/5).

"Aparat keamanan juga mengepung Rumah Sakit Al-Jamiyyeh dan menahan beberapa orang dokter," lanjut Observatorium.

Militer Suriah yang didukung tank dan pasukan keamanan memburu lawan-lawan politik rezim Presiden Bashar Al-Asad di Banias dan di pusat industri kota Homs.

Warga Suriah menuntut kebebasan politik dan diakhirinya korupsi dalam demonstrasi damai selama beberapa pekan terakhir. Protes massa ini telah menelan korban sipil yang mencapai 800 orang lebih, kata sebuah kelompok HAM Suriah.

Pada Ahad (8/5), penduduk Homs mendengar tembakan senjata api dan hujan peluru ketika pasukan keamanan melakukan serangan pertama ke sebuah kompleks perumahan. Perumahan yang terdapat dalam kota berpenduduk satu jiwa ini terletak sekitar 165 kilometer utara Damaskus.

Seorang anak 12 tahun, dilaporkan tewas ketika tank-tank dan pasukan pemerintah memasuki Bab Sebaa, Bab Amro dan daerah Tal Al-Sour di distrik Homs. "Daerah itu telah dikepung total sejak kemarin. Terjadi pemadaman listrik total dan sejumlah orang tewas dan terluka. Saluran telekomunikasi dan listrik juga terputus di wilayah tersebut," ungkap seorang saksi mata.

sumber : Al-Arabiya
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement