REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Dirut Merpati Nusantara Airlines, Sardjono Jhony Tjitrokusumo, memastikan pesawat Merpati MA-60 yang jatuh di Teluk Kaimana pada Sabtu (7/5) itu laik terbang.
"Saya klarifikasi bahwa pesawat saat berangkat dari Sorong itu laik terbang," kata Jhony seusai menghadap Menteri BUMN, Mustafa Abubakar, di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (9/5).
Menurutnya, kondisi pesawat dan kru yang menerbangkan pesawat tersebut dalam keadaan laik. ''Jadi, bukan pesawat yang jadi masalah. Selama ini tak ada masalah karena sesuai dengan pengecekan bahwa 'air craft maintenance logbook'-nya dalam kondisi clear", kata Jhony.
Ia menuturkan bahwa Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) saat ini sedang melakukan investigasi penyebab pasti terjadinya musibah tersebut. "Belum ada dugaan awal dari kami. Kita menunggu hasil dari KNKT," ujarnya.
Namun, ia memastikan bahwa pesawat tidak meledak dan tidak juga patah sayap. "Pesawat bisa kita bilang tercebur ke laut karena kondissi cuaca saat itu memang sangat buruk," ujarnya.
Menurut catatan, pesawat Merpati nahas tersebut dipasok dari China Xian Aircraft pada 3 Desember 2010.
Pesawat mulai 6 Desember 2010 dioperasikan untuk rute Bali-Nusa Tenggara. Sejak 16 Maret 2011, pesawat mulai dialihkan untuk menerbangi wilayah Papua dengan rute Jayapura-Biak-Nabire-Kaimana Sorong dan sebaliknya.