REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Staf Khusus Presiden Bidang Informasi dan Humas, Heru Lelono, menegaskan tidak ada staf khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang terlibat dalam kasus penggelembungan biaya pembelian pesawat Merpati Nusantara Airlines dari China.
"Pertama, hampir pasti tidak ada garis sedikitpun seorang staf khusus presiden untuk bisa memiliki otoritas pengambilan keputusan seperti itu (pembelian pesawat)," kata Heru di Jakarta pada Selasa (10/5).
Kedua, sejak menjadi staf khusus Presiden SBY pada 2004, Heru menegaskan bahwa dirinya tidak mengenal seorang staf khusus Presiden SBY dengan inisial JW. "Sebaiknya pemberi sumber awal berita ini mengungkap dengan jelas siapa nama staf khusus yang dimaksud," katanya terkait dengan pemberitaan sebuah media online bahwa JW sebagai staf khusus SBY yang ikut dalam markup pembelian pesawat jenis MA-60 oleh Merpati dari sebuah industri pesawat di China.
Heru menyatakan SBY sejak awal 2004 itu secara tegas tidak mengizinkan staf khususnya untuk ikut apalagi intervensi dalam kebijakan di Kementerian ataupun BUMN. "Kecuali, orang yang bersangkutan itu memang secara resmi mendapat tugas dari negara/pemerintah," katanya.
Dia menegaskan apabila berita tentang staf khusus tersebut mengandung kebenaran, maka pasti Presiden akan mengambil tindakan tegas. "Saya menyarankan semua pihak untuk berpikir dan bersikap profesional dan rasional dalam memberikan komentar terhadap musibah pesawat Merpati tersebut. Kecelakaan bisa terjadi kapan saja, menimpa pesawat jenis apa saja, dan kepada siapa saja," katanya.