REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Pemerintah akan menertibkan perayaan hari kemerdekaan Israel jika seandainya memang meresahkan masyarakat.
"Tidak boleh ada pihak manapun yang bisa melakukan tindakan atas nama apapun yang berakibat meresahkan masyakatat. Jadi, jelas akan ada tindakan. Dalam pengertian, itu akan ditertibakan," tegas Juru Bicara Presiden, Julian Aldrin Pasha, di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (13/5).
Julian mengaku sudah mendengar tentang adanya sebuah komunitas yang ingin merayakan Kemerdekaan Israel di Indonesia. Pihaknya juga telah berkonsultasi dengan Kepolisian mengenai rencana aksi itu. Walaupun, konsultasi itu belum secara resmi dilaporkan ke Presiden.
Sesuai dengan peraturan, rencana untuk melakukan kegiatan unjuk rasa, demonstrasi dan semacam itu perlu mendapat izin dari pihak kelopolisian. Itu tentu harus dipenuhi dulu.
"Sejauh ini kepolisian belum menerima permohonan untuk kegiatan sebagaimana yang diebut atau direncanakan pada Sabtu (14/5) besok,"jelasnya.
Kelompok, yang menamakan diri sebagai Komunitas Pecinta Israel, sebelumnya merencanakan program kontroversial. Yakni, mereka berencana merayakan hari kemerdekaan Israel di beberapa kota di Jawa pada Sabtu (14/5). Tentu saja, masih banyak pihak yang menentang aksi provokatif itu.