REPUBLIKA.CO.ID,LONDON - Duta Besar RI untuk Republik Federal Jerman, Eddy Pratomo, mengatakan Indonesia telah terbukti berhasil menjadi jembatan antara Islam dan Barat.
"Hal itu merupakan paparan beliau yang bertajuk 'The Role of Soft Power and Its Significance in the Realm of Internal and External Policies of Indonesia' dalam sebuah simposium," kata Fungsi Penerangan, Sosial, Budaya KBRI Berlin, Purno Widodo, kepada ANTARA London, Selasa.
Ia menjelaskan simposium internasional "Cultural Diplomacy 2011" itu diadakan "Institute for Cultural Diplomacy Berlin" dan dihadiri professional muda, akademisi, perwakilan politik dan diplomatik, termasuk mantan Presiden Romania Dr. Emil Constantinescu, kalangan pers, perwakilan dari sektor swasta dan pemangku kepentingan di bidang hubungan internasional.
Menurut Eddy Pratomo, karakter budaya Indonesia membuktikan Indonesia mampu menjadi penghubung antara Islam dan Barat. "Multikulturalisme telah tumbuh di Indonesia, yang terbentuk dari berbagai unsur merupakan komponen penting dalam strategi 'soft power' Indonesia," ujarnya.
Bahkan, sebelum entitas Republik Indonesia terbentuk, yaitu sejak berdirinya Kerajaan Majapahit pada abad ke-14 terbukti "soft power" mampu meredam berbagai ketegangan atas realitas multi budaya dari tiga agama yang berkembang saat itu yaitu Budha, Hindu dan Islam.
Politik luar negeri Indonesia sebagaimana dipaparkan Dubes Pratomo juga selalu mengedepankan "soft power" dengan berbagai modalitas yang dimiliki seperti Islam moderat dan demokrasi. Hal tersebut didukung dengan berbagai norma dan nilai-nilai yang berkembang seperti penegakan hukum dan HAM, sistem pemerintahan yang baik, kebebasan media serta desentralisasi.
Dengan berbagai modalitas tersebut, politik luar negeri Indonesia semakin menunjukkan perannya, terbukti dengan berbagai penyelenggaraan "Inter-faith" dan "Inter-Cultural Dialogue" serta "Bali Democracy Forum."
Hal ini membuat Indonesia semakin yakin mampu menjembatani berbagai pertentangan antara Islam dan Barat yang akhir-akhir ini menjadi masalah di dunia internasional.