Rabu 18 May 2011 12:31 WIB

Polisi Selidiki Pembajak Situs Polri

Rep: Bilal Ramadhan/ Red: Djibril Muhammad
Kadiv Humas Polri Irjen Pol anton Bahrul Alam
Kadiv Humas Polri Irjen Pol anton Bahrul Alam

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Situs Polri diretas atau dibajak oknum tertentu sejak kemarin (17/5). Polri pun melakukan penyelidikan untuk mengungkap siapa pelaku peretasan situs tersebut.

"Untuk mengungkap pelakunya, harus dilakukan penyelidikan yang memerlukan waktu," kata Kepala Divisi Humas Polri, Inspektur Jenderal Anton Bachrul Alam usai acara motivasi Mario Teguh di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Jakarta, Rabu (18/5).

Anton menambahkan saat ini pihaknya tengah melakukan perbaikan sistem pada situs Polri. Hingga Rabu (18/5), situs Polri juga belum dapat dibuka. Menurutnya, peretasan situs tersebut dapat terjadi pada situs lain, seperti situs Polri.

Penyelidikan ini akan dilakukan tim cyber crime Mabes Polri untuk menyelidiki dan mencari pelakunya. Ia mengaku telah menemukan ada indikasi pelaku peretas situs Polri itu. Namun ia enggan mengungkapkannya dengan dalih masih dicari fakta-fakta hukumnya. "Belum bisa kita sampaikan. Tunggu saja dari keseluruhan," imbuhnya.

Sementara itu, Kapolri, Jenderal Polisi Timur Pradopo mengatakan kasus peretasan situs Polri masih dalam penyelidikan. "Jadi itu saya kira seperti juga situs-situs yang lain. Jadi tentunya kita akan lebih pd prevensinya. Masih dalam penyelidikan," tegasnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement