REPUBLIKA.CO.ID,Anggota Komisi Pusat Fatah, Nabil Shaat, menilai pernyataan Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu, di Kongres Amerika Serikat sebagai pengumuman perang terhadap bangsa Palestina.
Situs Palestine Today, Nabil Shaat mereaksi pernyataan Netanyahu Selasa malam (24/5) di Kongres Amerika Serikat seraya mengatakan, "Itu bukan pidato melainkan pengumuman perang terhadap Palestina, Hamas, Iran, dan Lebanon."
Ditambahkannya, "Apa yang kami dengar dari Netanyahu sepenuhnya adalah ancaman perang. Ia tidak mengemukakan hal baru tentang masalah pengungsi, Baitul Maqdis, pengosongan permukiman Zionis, dan penarikan diri Tel Aviv ke perbatasan tahun 1967.
Menyinggung sambutan riuh para hadirin terhadap pidato Netanyahu, Shaat menyindir, "Jangan heran mereka selalu bertepuk tangan untuk setiap kalimat Netanyahu."
Di lain pihak, Ahmad al-Tayyibi, anggota Arab di parlemen Zionis (Knesset) mereaksi pidato Netanyahu itu dan mengatakan, "Netanyahu membingungkan para anggota Kongres dengan mengatakan bahwa terdapat warga Palestina yang hidup di Israel yang menikmati persamaan dan demokrasi. Padahal tidak ada satu tempat pun di Israel yang menawarkan persamaan antara Yahudi dan Arab."
Hanin Zo'bi, seorang anggota Knesset menyatakan, "Netanyahu dalam pidatonya telah menguak wajah aslinya dan pemerintahannya. Pidatonya menunjukkan penentangannya terhadap segala bentuk proses politik dalam menggapai solusi."