REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) lebih mementingkan pemanggilan dan pemeriksaan kepada Menpora, Andi Malarangeng dari pada mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, M Nazarudin. Hal tersebut diindikasikan dengan belum keluarnya jadwal pemanggilan bagi Nazarudin.
Menurut Juru Bicara KPK, Johan Budi, untuk melakukan panggilan dan pemeriksaan terhadap seseorang, penyidik membutuhkan waktu yang tepat. Dalam kasus ini suap pembangunan wisma atlet SEA Games, Palembang itu, penyidik lebih mendahulukan pemanggilan Andi ketimbang Nazarudin.
"Ya itu kan berdasarkan pertimbangan penyidik," kata Juru Bicara KPK, Johan Budi di kantornya, Jakarta, Rabu (31/5),
Namun, Johan enggan menjelaskan apa pertimbangan penyidik itu. Karena, hal tersebut adalah hak penyidikan KPK yang tidak boleh dipublikasikan. Meski begitu, dalam pengembangan penyidikan ini, KPK tetap akan memanggil Nazarudin jika yang bersangkutan dirasa perlu untuk diperiksa.
Seperti diketahui, dua nama elite Partai Demokrat itu disebut-sebut memiliki keterkaitan dalam kasus suap pembangunan wisma atlet SEA Games, Palembang. Sudah sejak awal kasus ini muncul pada 21 April 2011 lali. Dua nama tersebut didesak sebagai orang yang harus diperiksa KPK.
Menpora Andi Malarangeng, Selasa (31/5), sudah diperiksa KPK. Sedangkan rencana KPK yang sudah berencana untuk memanggil Nazarudin saat ini belum bisa melakukannya. Karena, Nazarudin saat ini sedang berada di Singapura. Ia pergi satu hari lebih cepat dari surat pencegahan yang ditujukan padanya pada 24 Mei 2011 kemarin.