REPUBLIKA.CO.ID, LIBYA - Ribuan pasukan yang setia kepada penguasa Libya Muammar Qaddafi, telah meningkatkan serangannya di kota Misrata, sehingga menewaskan 12 revolusioner. Sumber oposisi mengatakan beberapa orang juga dilaporkan terluka.
"Misrata berada di bawah serangan berat. Pasukan Qaddafi menggempur Misrata dari tiga arah, timur, barat dan selatan," kata juru bicara oposisi, Hassan al-Misrati seperti dilansir Reuters Rabu (8/6).
"Qaddafi telah mengerahkan ribuan pasukan dari semua arah dan mereka mencoba untuk memasuki kota. Meski demikian, mereka masih di luar kota," tambah al-Misrati.
Kota yang dikuasai oleh revolusioner beberapa pekan lalu, telah menjadi titik fokus dalam perang yang sedang berlangsung di Libya. Sementara itu, Spanyol telah mengakui Dewan Transisi Libya, yang berbasis di Benghazi
sebagai satu-satunya wakil rakyat Libya. Dewan ini dipimpin oleh kaum revolusioner untuk melawan pasukan rezim di beberapa kota.
Pengakuan itu disampaikan oleh menteri luar negeri Spanyol selama kunjungannya ke Benghazi. Libya telah menjadi ajang pertempuran sengit antara pasukan pro-Gaddafi dan pasukan anti-rezim sejak pertengahan Februari. Pasukan revolusioner ingin mengakhiri kekuasaan Qaddafi, yang sudah berlangsung lama.