REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Pimpinan Fraksi dan Partai Golkar sebenarnya sudah membujuk Idrus Marham untuk tidak mundur dari DPR RI. Namun, keinginan Idrus untuk memilih ngurus partai sudah bulat.
Ketua DPP Partai Golkar, Priyo Budi Santoso, menuturkan keinginan Idrus untuk mundur itu sudah diungkapkan sekitar 10 hari lalu. Alasannya ingin konsentrasi penuh ngurus partai.
"Kami bersama saudara Setya Novianto (Ketua Fraksi Partai Golkar) sudah membujuk apakah tidak sebaiknya tetap dirangkap. Namun, beliau tetap memilih mundur," tegasnya di gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Kamis (9/6).
Keputusan Idrus ini juga sudah dikonsultasikan dan atas sepengetahuan Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie (Ical). Semua bisa memahami keinginan Idrus. Pasalnya, Golkar juga berkepentingan untuk penguatan konsolidasi.
Menurut Priyo, keinginan total di partai ini ditafsirkan untuk mengikuti sekjen-sekjen Partai Golkar sebelumnya yang penuh ngurus partai. "Pada era Jusuf Kalla, pak Sumarsono fulltime di partai. Demikian pula Ari Marjono," ujarnya.