REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pemerintah berkomitmen untuk memastikan pasokan daging sapi hingga enam bulan mendatang mencukupi sekalipun Pemerintah Australia memutuskan untuk menghentikan ekspor sapi ke Indonesia selama enam bulan pascapenyebaran tayangan insiden di rumah pemotongan hewan Indonesia.
Komitmen itu dikemukakan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta, Jumat (10/6), menjelang keberangkatannya menuju Provinsi Bali untuk menghadiri pembukaan Pesta Keseniaan Bali.
"Saya sudah menugaskan Menko Perekonomian dan menteri-menteri terkait untuk memastikan bahwa pasokan cukup. Saya juga minta pemerintah daerah, gubernur yang provinsinya memiliki ternak sapi besar dan pasokan sapi ke negeri ini dilibatkan penuh," kata Presiden usai memimpin rapat koordinasi dengan para menteri untuk mencari solusi atas penghentian impor sapi dari Australia.
Kepala Negara meminta seluruh pihak yang terkait bekerja sekuat tenaga untuk memastikan kecukupan pasokan terjaga. Selain menjaga pasokan, Presiden juga meminta agar stabilitas harga karena sekalipun menjelang Hari Raya Idul Fitri selalu ada kenaikan harga namun harga harus tetap wajar dan tidak membebani konsumen yang sedang merayakan hari raya.
"Ada kenaikan tapi kita berharap jangan sampai kenaikan tidak wajar," katanya seraya memuji komitmen Apindo untuk menjaga stabilitas harga dan turut menjadi bagian dari solusi tidak mengambil keuntungan semata.
Presiden Yudhoyono juga telah memerintahkan Menteri Pertanian dan pihak-pihak terkait untuk melakukan penyelidikan tentang perlakuan terhadap hewan potong di rumah pemotongan hewan di Indonesia.
"Saya minta diinvestigasi kapan pengambilan gambar LSM Australia itu, gali lebih dalam lagi apa yang terjadi," katanya. Menurut Presiden, selain menyediakan daging yang halal, memenuhi syarat kesehatan, rumah pemotongan juga harus memberikan perlakukan yang sepantasnya kepada hewan yang akan dipotong.
Presiden juga mengatakan bahwa dalam jangka menengah dan panjang, hal ini dapat menjadi cambuk bagi Indonesia untuk memenuhi peta jalan menuju swasembada pangan.
"Banyak bangsa di dunia ketika menghadapi sanksi atau embargo bangkit dan menemukan jalan yang lebih bagus untuk mencukupi (kebutuhannya)," katanya. Pada awal pekan ini Pemerintah Australia menghentikan ekspor sapi ke Indonesia pascapenayangan sejumlah perlakuan kejam terhadap sapi-sapi di rumah pemotongan hewan di Indonesia.