REPUBLIKA.CO.ID, GAZA - Seorang pekerja Palestina tewas pada Sabtu (11/6) di sebuah terowongan penyelundupan di bawah perbatasan antara Jalur Gaza selatan dan Mesir karena sengatan listrik, kata para sumber medis dan saksi. Sumber-sumber mengatakan kepada Xinhua, bahwa Mahmoud Aabed, 23, tewas setelah dia menerima sengatan listrik di dalam terowongan, dan menambahkan bahwa ia meninggal sebelum dibawa ke rumah sakit di kota Jalur Gaza selatan Rafah.
Sumber-sumber itu mengatakan, polisi pemerintah Hamas yang digulingkan membuka penyelidikan atas kematian Aabed. Aabed, menurut saksi, adalah penyelundup produk makanan. Orang-orang Palestina menggali terowongan di bawah ratusan perbatasan antara Jalur Gaza dan Mesir setelah Israel memberlakukan blokade ketat terhadap daerah kantong itu, yang telah diperintah oleh Hamas sejak Juni 2007.
Kelompok-kelompok hak asasi manusia berbasis di Gaza mengatakan bahwa sekitar 160 pekerja tewas selama tiga tahun terakhir. Kebanyakan dari mereka tewas setelah beberapa terowongan runtuh. Terowongan digunakan untuk menyelundupkan barang yang Israel tidak izinkan masuk ke Gaza.
Namun, bisnis terowongan di Jalur Gaza telah menurun setelah blokade Israel mereda menyusul serangan pasukan komando angkatan laut pada sebuah armada bertujuan Gaza pada 31 Mei tahun lalu, ketika sembilan aktivis tewas.
Israel ketika itu dikecam masyarakat internasional atas kebrutalan tentaranya menyerang kapal kemanusiaan yang membawa makanan dan obat-obatan itu ke Gaza, dan menewaskan sembilan di antara sejumlah aktivis yang ada di dalam kapal tersebut.