REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Meski antusiasme masyarakat terhadap produk halal meningkat, kesadaran masyarakat akan produk halal belum meluas. Penyebabnya, kata penggiat sadar produk halal Rifda Ammarina, kurangnya kesiapan infrastruktur yang menunjang Indonesia dalam menggeliatkan produk halal. "Meski mayoritas penduduk Indonesia Muslim, kita belum bisa mengalahkan Malaysia dalam soal produk halal,” kata dia di Jakarta, Kamis (16/6).
Di Malaysia, kata Rifda, pemerintah Malaysia mewajibkan kepada setiap pemilik usaha makanan dan minuman untuk memperlihatkan sertifikasi halal.
Kalaupun ada yang tidak memiliki sertifikasi halal, ungkap dia, pemilik usaha tersebut akan memberitahukan kepada konsumen bahwa produk yang dijual tidak terkategori halal. “Di kita, restoran yang bersertifikat halal bisa dihitung dengan jari," katanya.
Melihat kondisi itu, ungkap Rifda, dukungan berbagai pihak merupakan solusi efektif. “Dukungan sudah ada. Tapi tidak cukup kuat,” kata dia.