REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror menemukan dua rangkaian bom yang belum jadi milik tersangka Sudirman alias Yasir di Pemalang, Jawa Tengah. "Dari hasil penggeledahan di sebuah toko olahraga, polisi menemukan dua rangkaian bom yang belum jadi," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Polri, Brigjen Pol Ketut Untung Yoga Ana di Jakarta, Jumat (17/6).
Selain itu ditemukan beberapa saklar 'switching' dan catatan cara merangkai bom serta beberapa komponen elektronik, juga ditemukan buku harian dan juga profil senjata. "Polisi saat ini masih melakukan pemeriksaan intensif," kata Yoga menambahkan.
Barang bukti ditemukan di tempat kerja milik tersangka Sugeng Setiaji sebuah toko olahraga di Pekalongan. Penangkapan terhadap teroris Yasir umur 42 tahun di lingkungan Candramawa, Taman Wanarejan Selatan, Kabupaten Pemalang.
Penangkapan Yasir adalah pengembangan dari penangkapan kelompok teroris Jakarta, Pekalongan dan Kalimantan Timur (Kaltim). Yasir diduga kuat orang yang paling lama belajar bom sudah jadi pelatih perakit bom, dan merupakan tangan kanan Dulmatin.
Yasir juga terlibat membantu pelaksanaan peledakan Bom Bali I tahun 2002 dan II tahun 2004. "Penangkapan tersebut berdasarkan hasil pemeriksaan tersangka Sugeng Setiaji dan Heri Kuncoro yang saat ini ditahan di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok," paparnya.
Densus menangkap Heri yang merupakan adik ipar Dulmatin dan Sugeng pada tanggal 9 Juni 2011 di Jalan Toba Nomor 43, Kelurahan Keputran, Pekalongan Timur.