REPUBLIKA.CO.ID,PAMEKASAN - Sebagian warga Afghanistan mengaku sudah bosan hidup di negaranya yang terus dilanda konflik. Mereka ingin mencari suaka kepada negara-negara yang bisa menerima mereka sehingga bisa hidup dengan rasa aman dan damai.
Scopanili, salah seorang warga negara Afghanistan di Pamekasan, Senin (20/6) menuturkan kepada Antara bahwa konflik berkepanjangan yang terjadi di Afghanistan telah membuat sebagian warga di sana bosan tinggal di negara itu. "Kami pergi dari negara kami dan ingin mencari suaka karena kami sudah tidak betah di sana," katanya menuturkan.
Scopinili adalah satu dari 36 imigran gelap asal Afghanistan yang diamankan jajaran Polres Pamekasan saat berada di Pamekasan. Mereka ditampung salah seorang anggota dewan di wilayah itu.
Dengan menggunakan bahasa Inggris, pria yang diperkirakan berumur 38 tahun ini menuturkan bahwa konflik politik yang berkepanjangan di negaranya telah membuat sebagian warga tidak betah. Menurut dia, warga Afghanistan yang mencari suaka politik ke negara lain bukan hanya dirinya dan 35 orang temannya itu. Tapi, sudah banyak dan bahkan diperkirakan telah mencapai ratusan orang.
"Negara Australia merupakan satu-satunya negara yang menerima warga Afghanistan tinggal di sana. Makanya, kami menuju ke sana," katanya menjelaskan.
Pria ini mengaku telah bosan setiap hari hidup dengan kepanikan, mendengar ledakan bom dan desing mesiu. Bahkan, tidak jarang masyarakat sipil yang tidak tahu apa-apa juga menjadi korban perang. "Kami rindu kedamaian dan kami ingin hidup sebagaimana warga negara lain yang tanpa perang," katanya.