Jumat 24 Jun 2011 07:40 WIB

Obama-Petraeus 'Pecah Kongsi' Terkait Penarikan Pasukan dari Afghanistan?

Jenderal David Petraeus
Jenderal David Petraeus

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Pernyataan Presiden Amerika Serikat Barack Obama soal penarikan 33 ribu pasukannya dari Afghanistan mengejutkan banyak pihak.  Komandan AS dalam perang Afghanistan, Kamis (23/6), mengatakan keputusan Presiden AS Barack Obama untuk mengurangi jumlah tentara di Afghanistan "lebih agresif" dibandingkan dengan yang telah disarankan oleh militer. Namun ia mengesampingkan kemungkinan pengunduran diri sebagai protes.

"Keputusan akhir tersebut adalah rumus yang lebih agresif, ... dalam masalah waktu dibandingkan yang telah kami sarankan," kata Petraeus, calon selanjutnya yang diajukan Obama sebagai Direktur Badan Intelijen Pusat AS (CIA), dalam konfirmasi saat dengar pendapat di Senat.

Berdasarkan rencana Obama, 10 ribu prajurit akan ditarik dari negeri itu paling lambat sampai akhir tahun, dan sebanyak 33 ribu prajurit akan keluar pada musim panas mendatang, sepenuhnya mencakup jumlah tentara yang diumumkan presiden AS tersebut pada pengujung 2009.

Petraeus, bersama dengan para komandan lain militer dan pejabat Pentagon, dilaporkan memilih penarikan yang "jauh lebih sederhana" dari Afghanistan guna melindungi prestasi keamanan yang sudah diperoleh di negeri itu, demikian laporan Xinhua.

Namun tetap saja ia mengatakan ia akan melakukan semua yang dapat ia kerjakan untuk melaksanakan keputusan presiden AS tersebut selama sisa tiga bulan masa jabatannya di Afghanistan.

Selama perubahan besar tim keamanan nasional Obama, Petraeus dicalonkan untuk menggantikan Leon Panetta sebagai pemimpin selanjutnya CIA, sementara Panetta diajukan untuk menggantikan Robert Gates sebagai Menteri Pertahanan. Panetta disahkan dengan suara bulat oleh Senat pada Rabu (22/6).

Ketika ditanya oleh Senator Carl Levin apakah ia siap mundur sehubungan dengan kebijakan perang Obama, Petraeus mengatakan, "Saya kira bukan tempatnya buat seorang komandan untuk mempertimbangkan tindakan semacam itu, kecuali jika anda berada dalam situasi yang amat, sangat mengerikan."

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement